CHAPTER I

7.2K 285 5
                                    

Rizal terbangun dan melihat jam yang baru menunjukkan pukul 05.35 pagi padahal ia baru saja tertidur pukul  03.12 pagi setelah melakukan kegiatan panas dengan kekasihnya, menengok ke arah samping terlihat kekasihnya tertidur dengan nyenyak.

Bicara soal kekasih Rizal memiliki pacar seorang laki-laki yang berNama Aldi Bastian sedang kan gw Rizal Saputra.

Hidup kita sebenarnya sangat bertentanga. Aldi memiliki kehidupan yang damai dan reputasi yang baik di sekolah. Hidupnya tidak pernah aneh-aneh, berbanding terbalik dengan Rizal bisa di bilang anak yang nakal, banyak catatan di ruang Bk, tukang bolos, tawuran, dan banyak lagi.

Rizal juga tidak paham kenapa Aldi menyukai balik dirinya, padahal bisa di bilang Rizal sangat biasa malah selalu bikin onar di sekolah tidak ada hal yang spesial sama sekali di dirinya. Tapi tidak tau kenapa Aldi bisa membalas perasaannya.

Saat Rizal menyatakan perasaannya pada  Aldi saat itu, Aldi merasa sangat  aneh, Rizal yang notabenenya seorang laki-laki menyatakan perasaannya pada laki-laki juga, padahal saat itu Rizal dan Aldi bagaikan bumi langit sangat jauh berbeda,

Rizal melihat wajah Aldi yang masih terlelap tidur dalam diam. Melihat wajahnya yang terlihat manis saat ia terlelap, salah satu kebiasaan Rizal saat ia terbangun di samping kekasihnya ia akan memperhatikan wajah Aldi saat ia masih tidur. Gak tau kenapa saat melihat wajahnya  perasaannya terasa sangat tenang.

Hubungan kita memasuki tahun pertama. Tidak ada satupun orang yang mengetahui hubungan mereka berdua. Rizal dan Aldi sepakat untuk merahasiakan hubungan mereka berdua.

Sebenarnya Aldi yang memiliki ide tersebut, ia hanya tidak ingin orang lain memandang mereka aneh. Hubungan mereka sangat tabu untuk orang lain tahu. Negara juga melarang keberadaan gay di Indonesia.

Tidak lama setelahnya Aldi terbangun dari tidurnya, Rizal yang meliat sangat gemes, ia sangat ingin memberikan ciuman di seluruh wajah menggemaskan milik Aldi. Aldi mengerjapkan matanya dan mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul. Karena tidak tahan akhirnya Rizal mengecup bibir merah tersebut.

"Cupp, selamat pagi Al".

"Pagi Zal, jam berapa ?".

"Masih jam 5, lu kalo masih ngantuk tidur lagi aja masih pagi juga Lagian".

"Udah gak ngantuk Zal, aku mau ke toilet bantuin".

Rizal yang mendengar suara serak Aldi terkekeh kecil,ia merasa gemas saat aldi meminta untuk membantunya ke toilet. Cara Aldi yang berbicara dengan mata masih terpejam padahal dia sendiri yang bilang sudah tidak mengantuk.

Aldi yang mendengar suara ketawa kecil langsung menatap Rizal dengan tajam. Bukan nya takut Rizal malah semakin ketawa dengan keras. Setelah reda tertawa nya Rizal langsung mengangkat tubuh ringan tersebut kedalam gendongan nya.

"Hehehe, Iya iya ini gua bantu, natapnya bisa aja kali yang".

"Bodo, ini juga gara-gara kamu Zal. Kan aku bilang cuma satu ronde aja lah ini kamu malah minta jatah sampe jam 3 pagi, di kira aku gak cape apa" ucap Aldi sambil menggerutu.

"Ya kan itu emang kewajiban elu yang".

" Udah ah buruan bantuin aku ke kamar mandi. Badan ku udah lengket banget ini".

" Iya yang ".

" Ya udah buruan".

Rizal mengangkat tubuh tersebut dengan ringan, dan membawa Aldi kedalam toilet, agar Aldi bisa membersihkan tubuhnya dengan bersih. Setelah sampai Aldi langsung mengusir Rizal untuk menghindari kejadian yang semalam terulang kembali.

" Udah Sanah kamu pergi, aku mau mandi ".

" Mandi berdua aja lah. Biar cepet "

" Gak!!, enak aja aku tau kali modus kamu. Nanti bukannya mandi malah nerusin yang semalem. Udah sanah Aku  hari ini ada ulangan harian matematika, aku gak mau bolos hari ini cuma gara-gara kamu. Kamu keluar Sanah".

" Lah gitu banget yang, mandi doang kok gak macem macem gua".

" Aku bilang enggak ya enggak Rizal!!".

" Ya udah cium dulu sinih "

Rizal pun mencium bibir Aldi kilat. Rizal buru-buru keluar dari toilet saat Aldi mengambil sebotol shampo dan melemparnya dengan keras kearah nya. Dan untung nya lemparan tersebut mengenai pintu toilet.

" RIZALL!!! "

Terdengar teriak Aldi dari dalam kamar mandi saat merasa gagal saat lemparan nya ternyata tidak mengenai Rizal.

Rizal yang mendengar itu hanya tersenyum dan tertawa pelan. Rizal merasa hidupnya sangat berubah saat bertemu dengan Aldi.

Kehidupan Rizal sangat kompleks dan penuh tekanan dari orang tuanya terutama ayah nya. Ayah Rizal sangat menuntut Rizal untuk menjadi sempurna.

Rizal merasa kehidupannya bagai boneka bagi ayahnya yang bisa dikendalikan sesuka hati oleh sang ayah.

Hidup di bawah tekanan tersebut yang membuat kepribadian menjadi seseorang pemberontak. Rizal merasa Kehidupannya tidak  terlalu sempurna. Masalah dengan sang ayah, ruang lingkup pertemanan yang bisa di katakan bebas. Dan mempunyai segudang masalah di sekolah.

Akan tetapi keberadaan Aldi di kehidupannya membuat hidupnya sedikit lebih berwarna. Rizal bisa menjadi orang yang sangat ekspresif Saat bersama dengan Aldi. Emosi seperti terbangun setelah tidur panjang. Dan sedikit mesum mungkin??.

.
.
.
.
.
.

TBC
Ini pertama kali gua nulis dan ragu banget padahal chapter 1 udah gua ketik udah lama banget tapi gua bingung mau bawa ini cerita kemana jadi akhirnya terbengkalai gitu aja gak gua lanjut ceritanya. Tapi akhirnya sayang kalo gak di lanjut, ya semoga pada suka sama ceritanya.

CAMARADERIE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang