SEBUAH BARANG

467 132 26
                                    

Selamat membaca:)
JANGAN CUMA DIBACA, DI VOTE JUGA:(

Sudah 5 mata pelajaran terlewati, namun, sepanjang KBM Kesya tidak fokus dalam mengikutinya. Yang ada dipikiran Kesya hanyalah pria tadi.

“Sya, pinjem pulpen ya?”Ucap Aleon.
Kesya hanya diam tak menjawab.

“Sya?Pinjem pulpen ya?” Ucapnya sekali lagi. Tetapi Kesya hanya diam, tetap diam.

“Heh curut” Panggil Aleon ke Nata. Nata hanya melirik sekilas dan kembali dengan hpnya.

“Iye iye Nata”

“Nah gitu dong, jadi orang ngajak ribut mulu”  balas Nata.

“Biarin” Ucap Aleon.

“Aku suka” Lanjutnya dengan mendekatkan wajahnya ke depan muka Nata. Dan tangan kanannya yang menopang wajahnya.

(hening)

“Suka sama aku hah?”Tanya Nata dengan langsung memalingkan wajahnya. Dan bersikap biasa saja.

“Idih PD banget, udah cepet sadarin tuh Kesya, bengong mulu dari tadi” Balas Aleon mengalihkan pembicaraan.

“KESYA!WOI ALEON PINJEM PULPEN!!” Teriak Nata di dekat telinga Kesya hingga membuatnya kaget.

“Aduh Nata, bisa gak sih gak usah teriak-teriak, kan bisa pelan pelan ngomongnya”.

“Tadi Aleon udah slow motion manggil kamu sya, eh masih aja ngelamun.”Balas Nata.

“Bener tuh, sampe cape mulutku, lagian mikirin apa sih sya?” Tanya Aleon, dengan sibuk mengambil pensil dan merautnya.

“E eh kok kalian kompak banget sih hari ini, tumben, saling mendukung lagi?” Ucap Kesya berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

“Idih kagak, gak mau” Balas Aleon cepat.

“Dih, siapa juga yang mau sama orang kek gitu” Timpal Nata.

“Dahlah di meja sini bikin emosi aja bawaannya. Pinjem dulu ya sya” Ucap Aleon menunjukkan pensil itu ke Kesya dan segera pergi.

Nata pun hanya mengerutu melihat tingkah Aleon yang menjengkelkan.
Kesya membalasnya dengan anggukan dan segera bangkit dari tempat duduknya.
“Eh sya, mau kemana?” Tanya Nata.

“Ke koperasi beli buku gambar” Jawab nya singkat.

“Oh, temenin gak?” Tanya Nata  lagi. Kesya tiba-tiba teringat sesuatu.

//Flashback on//
Hari itu hari minggu, dimana hari favorite Kesya. Kesya berdandan dengan cantic, memakai baju oversize berwarna kuning cerah dengan celana tartan hitam. Tangan kirinya memegang totebag, dan tangan kanannya memegang hp. Ia sudah siap pergi ke toko buku. Ya setiap hari minggu Kesya pergi ke toko buku, entah itu untuk membaca di sana, atau mencari buku buku yang menurut Kesya menarik untuk dibawa pulang.
Remaja itupun berangkat, naik MRT. Karena menurut Kesya, naik MRT lebih leluasa dan nyaman daripada harus naik mobil. Jadi setiap pergi ke toko buku, Kesya naik MRT.
***
“Permisi boleh duduk disini?” Seorang pria meminta izin ke Kesya. Kesya pun hanya menolehnya sebentar lalu menganguk dan tersenyum.
“Terima kasih” Ucap pria itu lalu duduk. Kesya fokus dengan ponselnya, ia melihat list buku apa saja yang nanti akan dibeli.
***
Akhirnya Kesya pun sampai di toko buku, Kesya langsung mencari buku yang akan dibeli. 3 buku yang masuk di list Kesya sudah ditemukan, tinggal satu judul buku saja yang belium Kesya temukan. Sudah satu jam ia mencari dan hasilnya nihil. Remaja itu nampak lelah dan duduk sejenak.
Kesya tak sadar ketika ia menoleh, disampingnya ada pria yang tadi ia temui di MRT, pria itu sedang sibuk dengan kertas dan pensilnya. Entah apa yang sedang dia kerjakan sampai fokus sekali. Kesya menatapnya leka-lekat, senyum simpul terlukis diwajahnya.
“Grekk”
Pria itu memundurkan kursinya dan memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Kesya pun kaget dan langsung memalingkan wajahnya. Pria itu bergegas pergi seperti ada urusan mendadak yang sangat penting. Kesya hanya bergidik melihat tingkah laku pria itu. Kesya pun berniatan untuk pulang. Ia bangkit dari tempat duduknya.
“Eh? Yah ketinggalan, mana aku gak tau lagi siapa dia” Gerutunya lirih.
“Siapa tau nanti ketemu lagi” Kesya segera memasukkan barang yang tertinggal milik pria itu ke dalam totebag. Ia pun segera pergi.

//flash back off//

“Kesya yaampun! Ditanya malah bengong” Kata Nata sudah kesal dengan tingkah sahabatnya itu.

“Aku inget!” Ucap Kesya girang.

“Apa sih? Katanya mau beli buku gambar? Udah mau ganti jam lo ini.” Nata semakin bingung dengan tingkah sahabatnya itu.

“Eh iya yaampun, yaudah aku pergi ke koperasi dulu” Kesya pun segera menuju ke koperasi.

KAKAK TINGKAT (On-Going) Hiatus Dulu YaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang