Alreyshad
Setelah perkenalan dengan Dhana tadi, aku memutuskan untuk kembali ke ruanganku dan menuntaskan beberapa pekerjaan yang masih tersisa. Department-ku sudah terasa semakin sepi, beberapa lampu juga sudah mati. Hanya tersisa aku dan beberapa orang yang ku yakini adalah editor yang baru selesai merevisi beberapa cuplikan video untuk teman-teman yang mendapat shift Sabtu dan Minggu.
"Loh mas, lembur?" Ucap Satria salah seorang editor kami.
"Nyelesain kerjaan, sambil nunggu macet, Sat" kekehku.
"Duluan ya." Tambahku sambil tersenyum.
"Hati-hati mas" jawabnya sambil tersenyum.
Selama perjalanan menuju Apartment-ku, aku teringat wajah Dhana. Familiar. Rasanya aku pernah melihatnya, tapi aku lupa dimana. Wajah itu sangat tidak asing bagiku. Puas memikirkan hal itu sepanjang perjalanan, sampai tidak menyadari kalau aku sudah memasuki parkiran Apartment-ku.
***
Setelah istirahat semalam, aku tidak merasa jauh lebih baik pagi ini. Hanya saja, sakit kepalaku sedikit hilang, tetapi suaraku malah semakin serak. Setelah berolahraga di fasilitas gym yang disediakan oleh Apartment-ku, aku menuju unitku dan membuka kulkas untuk mengambil air minum.
"Harus belanja nih kayaknya." ucapku.
Isi kulkasku hanya ada 4 botol rejuve, 2 botol minuman isotonik dan susu yang hanya tersisa setengah botol. Buah, sayur, dan yang lainnya juga tersisa sedikit. Hal serupa aku temui di dalam laci dapurku. Sereal, cemilan dan beberapa makanan siap saji pun sudah mulai menipis stocknya.
Setelah mandi, aku bersiap ke Supermarket yang letaknya tidak jauh dari Apartment-ku untuk berbelanja beberapa perlengkapan rumahku yang sudah mulai habis. Aku memilih kesana karena hanya ingin berbelanja keperluan Apartment bukan shopping keperluan pribadi seperti baju atau sepatu. Oleh karena itu, aku lebih memilih kesana dibandingkan ke Supermarket yang terletak di dalam Mall.
"Shampoo, detergen, pasta gigi, ....." kataku sambil melihat notes di handphone-ku yang berisikan list dari barang-barang apa saja yang harus aku beli. Ketika merasa sudah lengkap, aku langsung mengambil troli belanjaan dan menuju ke dalam supermarket.
Tak butuh waktu lama dalam memilih barang yang ku butuhkan. Aku bukan penggila promo atau mengikuti "katanya orang" dalam memilih barang belanjaan. Karena aku tipe orang yang hanya mengambil barang yang biasa aku gunakan. Buktinya, beberapa barang sudah memenuhi troliku.
"Sekarang tinggal buah, susu, yogourt, sama sayuran" ucapku.
Saat sedang memilih buah aku mendengar suara yang sangat familiar memanggil namaku.
"Ale!" panggil orang itu dengan bibir yang sedikit melengkung ke atas.
***
Elea
Aku sedang sibuk memilih pakaianku. Sudah hampir 30 menit aku terdiam di depan lemariku, dan pada akhirnya aku memutuskan untuk memakai, tanktop putih yang ku padukan dengan cardigan rajut berwarna cappucino yang ku beli minggu lalu dan jeans berwarna hitam.
"Ini aja deh, kan mau masak-masak juga. Biar nggak ribet" kataku sambil berkaca.
Aku mengambil chanel 19 large flap bag ku dan memakai sepatu dengan model ankle strap ketika Dhana sudah berdiri di depan pintu unitku.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPOCH [COMPLETED]
Fiksi UmumHari itu, kali kedua kami bertemu setelah beberapa purnama berlalu, Melalui tatapan pilu, aku tahu. Aku tak benar-benar berlari jauh, Yang ku lakukan hanya meniti sebuah garis yang membawaku menemuimu. EPOCH 'epək (n) : a period of time in history o...