23 bagian dua puluh tiga

372 8 2
                                    


Setelah menunggu sekitar sepeminum teh, maka tampak pelayan warung keluar membawa nampan berisi pesanan mereka berempat.

"silahkan dinikmati den, semoga masakan kami cocok dengan denmas sekalian" ujar pelayan warung sambil meletakkan pesanan mereka, nasi liwet dengan sayur lodeh, dan pepes ikan dengan wedang dawet.

"terima kasih paman, dari baunya yang merangsang hidung, pasti masakan ini sangat lezat" ujar Arya Wirayuda menimpali perkataaan dari si pelayan warung.

Maka kemudian, setelah pesanan makanan dan minuman mereka selesai disajikan di hadapan mereka berempat, tak berapa lama, mereka tampak sibuk untuk menikmati makanan tersebut.

Tak berapa lama, piring - piring yang tadi berisi nasi liwet dan pepes ikan itu sudah tandas, hanya menyisakan duri-duri ikan dan kepala ikan yang tergeletak di tas piring. 

"ternyata memang benar, masakan di sini sangat lezat, tidak heran meski sudah sore, namun warung ini masih ramai dengan pembeli" ujar Arya Wirayuda yang ditimpali dengan anggukan sebagai tanda persetujuan oleh Sancoko dan teman-temannya.

"Setelah ini, baiknya kita langsung menghadap ke pakuwon atau mencari penginapan dulu" tanya Sancoko

"bagaimana jika kita bagi tugas saja, kita berdua menghadap ke pakuwon, sementara Andung dan Borang mencari penginapan untuk kita berempat" balas Arya Wirayuda

"bagaimana, Andung, Borang? " tanya Sancoko

"kami manut saja" jawab Andung

"baiklah, untuk enaknya, nanti setelah selesai, kita bertemu lagi di sini untuk makan malam" ujar Arya Wirayuda

"baiklah, kita sepakati seperti itu" jawab Andung

Paregreg, Senjakala WilwatiktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang