🌜Keputusan🌛

219 29 3
                                    

☁️

Hari ini adalah hari Jumat jadwal kuliahku dari jam 8 sd 10 pagi, Saat ini aku sedang bersiap-siap untuk turun kebawa melaksanakan sarapan bersama dan Aku, Mas, Mbak, Caca dan Nayyara sudah kembali kerumah Mas dan Mbak.

Mbak merawat Nayyara sendiri tanpa bantuan Baby sitter khusus karna dia hanya memelukan Mbak Ina untuk membantunya jika dia memerlukan dan membantu keperluan Caca, aku bisa melihat mbak sangat menikmati posisinya saat ini.

"selamat pagi semua"ucap ku saat memasuki ruang Makan.

"pagi dek"

"pagi Aunty"

Aku duduk di bangku ku dan mengambil sandwich yang sudah Mbak siapkan untuk ku,
"Na gimana udah keputusan tentang kamu akan Ke malang atau tidak? "tanya Mas membuat ku diam menatap Mas.

"gak tau, Na belum bisa mengambil keputusan lagian kalaupun Na gak datang, kado yang Na berikan untuk Bang Ridwan dan Kak Laila udah Na kerim kok lewat paket"ucapku.

Tepat kemarin aku sudah mengirimkan paket yang berisi kado dari ku untuk bang Ridwan dan Kak Laila, mungkin perkiraan akan sampai besok atau lusa.

"tapi dek, yang mereka ingin kan bukan kado dari mu tapi kehadiran mu disana yang mereka inginkan"ucap Mas Arsyil kepadaku kembali dan Aku hanya diam.

"lalu gimana sama cowo yang menta'aruf kamu, sudah diberi kabar oleh dia? "tanya Mbak seraya menikmati sarapannya dan Ku hanya menggelengkan kepalaku.

Memang sampai saat ini Pak Alif belum membalas pesan ku bahwa hp nya masih gak aktip, karna aku pernah sekali menelphone untuk urusan kampus dan itu terpaksa karna di minta oleh Firdha.

"gimana si? Coba deh kamu baca CV nya apa profesi dia selain dosen, dia mengajukan CV Ta'aruf tapi setelah itu menghilang 2 bulan lagi tanpa kabar atau kamu nanya sama Ning Syifa lelaki itu Kakak nya Ning kan"ucap Mbak membuatku menatap Mbak.

"gak usah lah Mbak biarkan ajh, aku pun belum ada jawabannya dan belum yakin dengan simbol yang Allah berikan kepadaku "jawab ku menatap Mbak setelah sandwich itu habis.

"jangan gitu lah dek, kalau kamu malu bertanya kepada Ning Syifa biar mbak ajh kalau gitu yang tlp menanyakan ini, kamu gak bisa di gantung seperti ini terus"ucap Mbak membuat ku diam.

"Bun, gak boleh lah seperti itu biarkan mereka yang menyelesaikan nya sendiri kita hanya bisa memberikan nasehat dan arahan, jangan ikut campur terlalu dalam"ucap Mas Arsyil berhasil membuat Mbak bungkam.

"ih si Mas nih, yaudah nanti pulang kuliah Mbak tunggu di rumah dengan Jaki ada yang mau Mbak bicarakan"ucap Mbak membuat ku menatap Mbak.

"bicarakan apa? "tanyaku.

"ada deh, sudah sana berangkat kuliah"ucap Mbak.

"Mbak lupa ya Aku masuk jam 8"jawbku membuat Mbak diam, saat kami semua selesai sarapan tiba-tiba tangisan Nayyara membuat Mbak langsung lari ke kamarnya.

Sedangkan aku naik ke atas untuk mengambil tas dan Buku-buku perpus yang sudah harus aku kembalikan, saat aku turun kembli dengan tas juga Buku-buku di tangan ku ruang tengah sudah sepi berarti Caca sudah berangkat sekolah dan Mas berada di kamar.

Saat aku sedang menonton tv menunggu waktu berangkat dan tadi pun Jaki sudah chat bawa dia sedang memanaskan mobil, Saat aku akan berangkat tiba-tiba hpku berdering tlp.

Pak Dosen 👨🏻‍💼

Saat aku lihat namanya hatiku langsung berdetak lebih cepat, dengan cepat ku angkat tlp itu.

📞

"Assalamualaikum dek Husna"

"Wa.. Waalaikumsalam Pak"

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang