Pagi harinya putra pergi ke rumah nayya. Namun ia tak mendapati keberadaan nayya. Yang ada hanya upi.
"Woy put! Pakabar?" Tanya upi. "Baik bang. Btw nayya mana bang?" Putra mendekat kearah upi.
"Lah? Gue kira nayya nginep dirumah elu? Kalo nayya gak nginep dirumah lu berarti dia kemana? Parah gue takut nayya kenapa Napa." Luthfi terlihat heboh sendiri. Karena adek terlaknat dan tersayangnya hilang wah gawat.
"Ck... Tenang dulu bang. Gue juga masih mikir nih jangan panik dulu. Mending kita cari petunjuk. Lo cari ke arah dapur gue cari ke arah luar." Ucap putra dengan nada bijak.
Luthfi tak menanggapi perkataan putra. Luthfi malah langsung ke dapur saat putra selesai bicara. Dan putra pergi ke halaman depan. Namun tak lama dari itu Luthfi berteriak memanggil putra.
Dengan tergesa-gesa putra lari ke arah dapur. Bahkan putra hampir tersandung. Dan setelah sampai di dapur. Putra melihat Luthfi memegang kotak yang isinya bangkai dan sebuah kertas yang ditulis darah.
"Nayya diteror bang. Kalau nayya diteror terus gak ada, kemungkinan besar nayya diculik bang." Ucap putra. Luthfi menjatuhkan kotak itu hingga bangkai tersebut keluar dari kotak. Luthfi tak bisa apa-apa. Yang ada dipikirannya hanya dimana nayya?.
"Kita kekantor polisi sekarang." Luthfi langsung menyambar kunci motor putra. Dan putra hanya mengikuti. Karena ia tak tahu harus bagaimana selain melapor kepada pihak yang bisa menangani.
Sesampainya dikantor polisi. Luthfi segera masuk dan langsung melaporkan kepada salah satu polisi yang sedang tidak sibuk.
"Permisi pak saya mau lapor. Adik saya hilang dari kemarin gimana dong pak bantu pak bantu..." Ucap Luthfi memburu-buru pak polisi tersebut.
"Sebentar sebentar ada apa ya nak? Saya kurang mengerti dengan anda? Bisa tolong jelaskan lebih rinci? Biar saya tahu masalahnya." Ucap polisi tersebut sambil menenangkan Luthfi.
"Biar saya yang jelaskan pak..." Ucap putra sambil menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
"Apakah tunangan anda menghubungi anda setelah anda pergi dari rumah nya?" Ucap pak polisi mengintrogasi putra.
"Tidak pak malah saya sudah telfon dia dan hasilnya tidak diangkat pak." Putra mencoba setenang mungkin padahal hatinya sunggu cemas.
"Boleh saya minta nomor telfon mba nayya nya pak?" Polisi tersebut sambil menyerahkan kertas dan bolpoin.
"Bapak mau jadi petuor?" Ucap Luthfi. Pak polisi heran, ia tak tahu apa itu petuor. "Petuor? Ap itu saya tidak tahu." Sergah polisi itu.
"Petuor teh perebut tunangan orang pak." Ucap Luthfi dihadiahi pukulan di punggung nya oleh putra. "Maaf pak dia tadi kejedug ban mobil jadi otaknya merosot ke dengkul." Ucap putra sambil menatap tajam Luthfi.
"Sudah sudah kalian ini suasana lagi genting gini malah becanda. Mana nak nomor mba nayya agar bisa di lacak oleh polisi lainnya."
Putra mengambil kertas tersebut dan menuliskan nomor nayya dan nomor dirinya agar pak polisi gampang menghubunginya."Awas pak itu nomor hp selebgram. Mau sekalian sama nomor saya gak pak? Biar nanti bapak bisa kontakan lumayan kan pak PC an sama anak ganteng." Ucap Luthfi.
"Pede lu cakep. Muka Lo tuh anjrit, tau ga anjrit." Ucap putra sambil menyodorkan kertas itu kepada polisi tadi.
Masalah respon polisi tadi ia hanya menatap Luthfi takut. Takutnya Luthfi gay. Kan bisa gawat. Apalagi pak polisi memiliki 3 anak dan 1 istri yang ada dirumahnya.
"Oke nanti saya hubungi anda sekarang kalian bantu doa atau bantu hubungi siapapun yang dekat dengan mba nayya. Urusan mencari nya biar kami yang urus." Ucap pak polisi tersebut sambil melihat kertas yang ada tulisan putra.
"Baik pak kalau gitu saya pamit. Terimakasih sudah mau membantu saya pak. Saya harap bapak bisa menemukan nayya. Kalau gitu saya pulang dulu pak permisi." Ucap putra sambil menarik Luthfi berdiri.
Pak polisi hanya menganggukkan kepala lalu putra dan Luthfi pergi dari kantor polisi itu.
•••
Sedikit ya? Mentok banget ini gatau mau gimana duh...
Btw maaf banget slow up karena ya gak muncul muncul idenya.
Ak pengen 20 vote udah gitu aku up kalau belum ya maaf :)
Sekali kali kaya gini kan:)
See you gais
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Utuh Selamanya (ON GOING)
JugendliteraturPutra adalah anak yang dingin. Ia dingin semenjak ditinggal oleh ayyara yang sangat ia sayangi. Dan keadaan berubah. Semenjak putra tahu bahwa ayyara yang ia cari ada di dekat dia. Namun ia mengalami amnesia. Sampai sampai namanya ikut diganti menja...