🌜Drop 😔🌛

268 25 4
                                    

☁️

Sekitar jam 10 Mobil yang di kendarai Yoga memasuki kota jakarta dan tubuhku semakin tak berdaya sarapan yang ku makan pun tidak membuat tubuhku bertenaga, sampainya di halaman rumah Mbak Indah.

Aku melihat Mbak yang langsung menghampiri mobilku dan membuka pintu mobil,
"Yaallah dek kamu gpp? "tanya mbak kepadaku.

"Na gpp Mbak"ucapku berusaha keluar dari mobil di bantu Mbak Indah.

Saat berjalan di tuntun oleh Firdha dan Mbak Indah,
"Mas tlp bang Hanif sekarang"ucapku dan Mas Arsyil langsung menelphone bang Hanif sedangkan Mbak membawaku ke kamar.

Sampainya di kamar mataku sudah tertutup tetapi kuping ku mendengar,
"Firdha gimana keadaan sebenarnya? "tanya Mbak kepada Firdha.

"kejadian penuh tangis dan sebenarnya Husna sudah di bawa kerumah sakit tapi saat di bangun, dia minta pulang dan Aku hanya mengikuti nya"ucap Firdha.

"Mba salah ya Dha meminta Na datang kepernikahan abangnya?"tanya Mbak lirih kepada Firdha.

"Mbak gak salah, niat Mbak baik ingin hubungan Husna dan orang tua nya membaik tapi kalau aku di posisi Husna saat ini Aku akan melakukan apa yang Husna lakukan saat ini karna memang luka yang di buat orang tua Husna kepada Husna sangatlah dalam dan butuh banyak waktu untuk Husna bisa menyembuhkan Hatinya"ucap Firdha dan Aku hanya menjadi pendengar yang baik.

"setiap manusia memeliki memory yang siap berputar kapn pun kenangan atau kejadian itu teringat, dan menghapus memory di ingatan lebih susah dari menghapus tulisan Papah tulis Mbak"ucap Firdha membuatku tersenyum kecil.

"Aku, Yoga dan Jaki saat ini mengetahui semuanya Mbak apa problem antara Husna dan keluarga, jujur kami gak mengetahuinya kami saja yang hanya mengetahui sangat sakit mendengarnya apalagi Husna, dia yang menjalankan dia yang di perlakukan. Mbak Husna bahagia sama Mbak sebagai teman Firdha bisa melihat itu, dia sangat sayang dengan Nayyara ataupun Caca Firdha hanya minta Mbak jangan ambil langkah salah jika suatu saat nanti akan ada suatu kejadian"ucap Firdha.

"Maksud kamu? "tanya Mbak.

"Aku akan jelaskan nanti"ucap Firdha yang tiba-tiba terdengar suara orang mengucapkan salam.

"Husna"ucap Kak shei membuatku membuka mata.

"iya kak"

"apa yang kamu rasakan dek? "tanya kak shei.

"lemes kak, kaya gak ada tenaga"jawabku.

"kita keRs ya, gak boleh ada bantahan"ucap Kak shei yang langsung meminta Jaki menyiapkan mobil dan Aku hanya pasrah saja.

Aku berusah berjalan sendiri di bantu kak shei menuju mobil, di mobilku Mbak ikut bersamaku dan mobil pun melaju menuju Rs.

Selang 15 menit mobil yang di kendarai Jaki pun sampai di Rs tubuhku langsung di pindahkan ke balnakar dan melaju menuju UGD, di UGD kak shei langsung menangani ku memasangkan infus di tangan ku dan selang 10 menit aku pun di pindahkan keruang rawatku.

"gimana udah ada efeknya? "tanya kak shei.

"iya lebih seger, terimakasih ya kak shei. Maaf mbak"ucapku menatap Mbak Indah yang menatapku.

"Mbak yang harusnya minta maaf, mbak salah langkah kenapa Mbak minta Na datang harusnya Mbak gak paksa Na untuk datang ke acara itu kalau akhirnya seperti ini"ucap Mbak menunduk sedih.

"gak, ini semua bukan salah Mbak dari sebelum Mbak bilang Na emang sudah memikirkan semua"ucapku.

"dek, Kakak hanya saran jangan terlalu memikirkan apapun yang terlalu berat seperti beban yang ada di otak dan fikiran mu, tubuhmu tidak bisa menerima syok yang seperti kamu alami di malang kemarin"ucap Kak sheina membuatku mengingat kejadian kemarin.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang