🌜Memilih Mundur🌛

242 26 9
                                    

☁️

Hari ini adalah hari dimana Aku bertemu dengan Pak dosen di luar, dan hari ini juga aku akan memutuskan tentang Ta'aruf ini.

Aku sudah memikirkan semuanya, Aku sudah membaca VC dari Mas Alif dan Aku pun sudah mengambil keputusan untuk CV Ta'aruf ini.

"kamu yakin dek dengan jawaban mu? "tanya Mbak menatapku.

"dia terlalu sempurna Mbak untuk Na"jawabku.

"tapi jawaban istikhara Na"

"Mbak jawaban Istikhara memang akurat tapi semuanya hati yang memutuskan, Maafin Na"ucapku dan Mbak hanya menunduk diam.

"lakukan lah yang menurut hati Na benar, Mbak yakin apapun keputusan yang Na ambil itu yang terbaik untuk diri Na"ucap Mbak dan Aku hanya tersenyum lalu pamit.

Aku masuk ke dalam mobil yang di kendarai Jaki menuju tempat janjian ku dengan Pak dosen, sekiat 15 menit mobil pun terparkir tanpa kata akupun keluar mobil dan masuk kedalam restoran itu.

Mata ku mencari orang yang katanya sudah datang di restoran itu, Aku berjalab menuju meja yang sudah ada ikhwan yang pasti menungguku.

"Assalamualaikum, Afwan Ana telat"ucapku menunduk.

"Waalaikumsalam, gpp silahkan duduk"jawabnya dan Aku pun duduk di dekatnya.

"mau pesan minum? "tanyanya.

"gak usah, syukron"ucapku.

Kami diam selama 10 menit akhirnya aku memutuskan untuk bicara terlebih dahulu,
"Afwan Mas, saya sudah memikirkan tentang ajuan Ta'aruf Mas kepada saya"ucapku membuatnya menatapku.

Aku mengmbil sesuatu dalam tasku dan memberikannya kepada Mas Alif,
"Afwan Mas, Ana tidak bermaksud menolak tapi Mas terlalu sempurna untuk Ana, Mas bisa mendapatkan yang lebih dari Ana"ucapku menggantung.

"Afwan Mas, Ana hanya tidak pantas jika Ana bersanding dengan Mas, Maafkan keputusan Ana"ucap ku menunduk.

Sejujurnya bukan itu lah keputusan ku tapi Mas Alif sangat sempurna dan bisa mendapatkan wanita yang lebih dari padaku, setelah pulang dari Rs aku selalu memikirkan apa aku pantas bersanding dengan Mas Alif dan nyatanya otak ku berbicara bahwa aku tidak pantas.

"Hm, Saya maklumi keputusan mu tapi maafkan saya kalau Saya belum bisa melupakan perasaan saya begitu saja"ucap Mas Alif kepadaku dan Aku hanya menganggukan kepalaku pelan.

"Maafkan Ana Mas, kalau begitu Ana permisi Assalamualaikum "ucapku yang berdiri dan meninggalkan Mas Alif seorang diri di meja itu.

Aku berdiri diam di depan pintu keluar seraya melihat kembali Mas Alif yang belum ada niat meninggalkan meja tersebut,
'pemilik hati jika memang keputusan ini benar lapang hatiku untuk bisa menerima ini semua, tapi jika keputusan ku salah dan jika aku boleh meminta pertemuan kami kembali dengan hati yang sama-sama ikhlas dengan keputusan kami saat ini'ucap ku dalam hati dan langsung keluar dari restoran itu.

Aku masuk mobil dan meminta Jaki mengendarai mobil menuju rumah, di sepanjang jalan hp ku berdering semua orang menelphone ku, Mbak Ning Khusnul, Mas Gus, Mbak Ning Syifa, Bunda, Mbak Indah.

Aku harus siap menjelaskan kesemua orang tentang keputusan ku, sampainya di rumah Aku langsung masuk kedalam rumah dengan salam.

"Waalaikumsalam, dek kenapa kamu gak angkat tlp Mbak"ucap Mbak Indah yang langsung menghadang jalan ku.

"Maaf Mbak"jawab ku singkat.

"dek kamu baik-baik ajh? "tanya Mbak Indah kepadaku.

"Aku baik, ini adalah keputusan ku Mbak"ucap ku Mbak langsung  memeluk ku dan Aku membalas pelukannya.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang