Kamal pov
Panik itulah yang aku rasakan saat ini Setelah mendengar bahwa kak cici pingsan di kampus aku berlari tergesa-gesa
menelusuri lorong rumah sakit tidak peduli dengan semua orang yang kini menatap kita berdua benar aku tidak sendiri namun ada tegar yang juga ikut dengan ku kita berdua sudah izin ke-kepala sekolah untuk datang kesini tentunya itu tidak mudah aku dan tegar berusaha keras membujuk pak kepala sekolah agar mengizinkan kita dan itu membuahkan hasil yang bagus.
"Kak yanto apa yang sebenarnya terjadi hos hos~" setelah menemukan kak yanto yang sedang duduk di luar IGD aku memegang pundak kak yanto sedikit menguncangnya dengan nafas yang tak beraturan sehabis berlari barusan Bukannya menjawab kak yanto menarik nafas panjang
"Kalian duduk dulu baru nanti gua ceritain"
Aku dan tegar duduk di samping kiri kak yanto mencoba tenangFlashback
Tadi pak namjoon suruh kita berdua buat beliin mie ayam depan kampus padahalkan di kantin juga ada tapi kata pak namjoon lebih enak mie ayam di depan kampus, terserah bapak deh
"Bim lu kekantin dulu aja gua mau ke toilet"
Bima cuma berdehem terus aku pergi ke toilet aku melewati toliet perempuan tapi entah kenapa ada yang aneh di sana
'Dosa gak ya kalo ngintip' karna penasaran aku memiringkan kepala di pintu toilet perempuan
"Astagfirullah citra" betapa terkejud aku saat menemukan citra yang tergeletak di lantai dengan darah yang berceceran dari kepalanya aku memapah badannya membawanya ke rumah sakitFalshback end
"Gua rasa ada yang sengaja memukulnya gak mungkin kan kak citra sampai begitu" aku dan kak yanto menatap tegar dengan tatapan kagum 'tumben pinter'
"Apakah di sini ada kelurga pasien" sesosok pria berdiri di ambang pintu IGD mengenakan jas putih panjang dengan suara khasnya yang serak mendengar itu aku berdiri di ikuti oleh kak yanto dan juga tegar berjalan mendekat ke arah pria tersebut
"Saya adiknya kakak saya tidak papakan? ia tidak amnesia kan dok?" Dokter pusing mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut bocah yang ada di hadapannya saat ini
"Tenang kakakmu baik-baik saja jika ingin melihatnya silahkan tapi jangan berisik karna itu akan membuat semua pasien yang ada di sini terganggu" ucap dokter panjang lebar setelah itu ia pergi meninggalkan kita bertiga aku hanya tersenyum dan berterima kasih padanya namun saat ingin masuk ke ruang IGD seorang perempuan paruh baya berlari mendekat ke arah kami
"Kak cici di mana kamal" ucapnya piknik eh maksudnya panik
"Tenanglah bunda tarik nafas lalu buang" kamal menepuk-nepuk punggung bundanya dengan lembut
"Kau kira bunda sedang ingin melahirkan" omelnya bunda lalu masuk ke ruang IGD terlebih dahulu dan kami bertiga mengekor
Aku bisa melihat kak cici yang berbaring dengan perban di kepalanya ia melambaikan tangannya kepada kamiKamal end pov
"Bagaimana merasa lebih baik" itu yanto yang berbicara
"Iya tapi kok kepala ku di perban" tanyaku sambil memegang perban yang ada di kepala
"Tadi kamu pingsan di toilet kampus terus ngeluarin banyak darah di kepala" yanto duduk di sofa yang berada di sana
"Sebegitu parahnya ya" terlihat jelas dari wajah bunda jika ia sangat cemas aku hanya tersenyum menatap manik bunda 'I am fine'"Maaf ya apartemen ku kecil" yanto mengajakku untuk membuat skripsi di apartnya tentu saja dengan bantuan yuda kita berdua duduk di sofa sedangkan yanto beranjak pergi ke dapur katanya mau ngambil snack sama minuman
"Maaf ya kak kita ngeganggu" yuda cuma tersenyum hingga suara bel mengundang atensi kitaTingnong (suara bel)
Aku memegang handle dan menariknya saat aku melihat siapa yang datang aku begitu terkejud melihat seorang pria berdiri di depanku dengan tinggi badan kira² 171cm tidak terlalu tinggi
'Kenapa wajahnya begitu mirip dengan pacarku' batinku
.
.
.
.
To be continued💜💜See you in the next episode👋😙
KAMU SEDANG MEMBACA
still with you *choi soobin*
Fanfic"Ku mohon tetaplah di sini bersamaku"-soobin warning!! fanfic ini hanya untuk menghibur harap readers bijak dalam menyikapi fanfic ini^-^ •HAPPY READING HOPEFULLY ENTERTAINED•🤗💜 Jeoncokky