By: Zal Rahmat Septiyan_
Preettt....!!! Suara kentut tersebut terdengar cukup keras. Arif pun hanya tersenyum dan memandang kedua sahabatnya yakni Rahman dan Hakim. Si Arif pun tertawa terbahak - bahak, tawa tersebut menular ke Rahman dan Hakim hingga mereka bertiga tertawa bersama - sama.
Seisi ruang tamu tersebut berbau tidak sedap, mereka pun memutuskan untuk meninggalkan ruang tamu serta keluar rumah dan bermaksud untuk mencari udara segar.
Begitulah Arif, ia sering kentut sembarangan tetapi hal tersebut menjadi hiburan untuk diri sendiri dan para sahabat - sahabatnya. Mereka bersahabat dari kecil hingga saat ini mereka tetap bersama dalam keadaan suka dan duka.
Suatu ketika mereka hendak berkumpul di Pos ronda karena ada suatu hal yang ingin Arif sampaikan kepada kedua sahabatnya. Rahman dan Hakim sampai terlebih dahulu. Sambil menunggu Arif, Hakim pun menyuruh Rahman untuk membeli kopi di warung seberang jalan tak jauh di Pos ronda.
"Man, beliin kopi ya dua gelas aja" kata Hakim
"Okedeh" Rahman mengiyakan permintaan sahabatnya dan segera menuju ke warung tersebutTak lama kemudian Arif pun datang dan langsung menyapa Hakim.
"Kim, udah lama nunggu ya?" tanya Arif
"Iya, kamu kemana aja sih?" jawab Hakim kesal
"Maaf ya, tadi aku belajar buat ikut tes masuk Universitas" Arif mencoba menjelaskan
"Oh, kalau aku sih setelah lulus rencana langsung kerja ikut orang tua" kata hakimTiba - tiba Rahman datang dan ikut nimbrung bersama mereka
"Ini Kim, kopinya" kata Rahman sambil menyodorkan segelas kopi untuk Hakim
"Wah,, terimakasih ya" kata Hakim sambil tersenyum
"Lho, kok cuma dua gelas?" kata Arif menggerutu
"Kalau mau beli aja sendiri" kata Hakim meledekMereka berincang - bincang menentukan masa depan. Arif ingin melanjutkan kuliah, Rahman ingin mengelola Pondok Pesantren peninggalan kakeknya, serta Hakim Ingin bekerja ikut orang tuanya. Mereka kini genap berusia 18 tahun
Mereka berjanji akan berkumpul di sini 5 tahun kemudian. Setelah itu mereka pulang kerumah masing - masing.
5 TAHUN KEMUDIAN......
Arif memperoleh gelar Sarjana kedokteran, ia juga merupakan lulusan terbaik di kampusnya dan kini Arif sudah bekerja di sebuah Rumah Sakit ternama di kota tersebut.
Rahman juga sukses menjadi pengurus Ponpes karena ia telah membangun beberapa Ponpes yang tersebar di kota tersebut, jumlah santrinya pun tidak sedikit.
Hakim juga meraih kesuksesan di perusahaan milik ayah nya, ia juga mampu membuka perusahaan baru dan menciptakan lapangan pekerjaan.Mereka pun kembali ke kampung halaman dan bertemu di Pos ronda sesuai janji yang telah sepakati
Setelah sampai di Pos ronda mereka pun berpelukan untuk melepas rindu yang berkepanjangan. Mereka terkejut melihat Pos ronda tersebut hancur akibat tertimpa Pohon besar.
Mereka akhirnya menyadari kejadian 5 tahun yang lalu, waktu itu ketika Arif, Rahman, dan Hakim sedang berbincang - bincang di Pos ronda tiba - tiba ada batang pohon besar yang menimpa tempat itu serta menimpa mereka bertiga dan pada saat itu juga Arif, Rahman, dan Hakim MENINGGAL di tempat dengan bersimbah darah.
Menurut cerita masyarakat setempat batang pohon tersebut di tebang oleh orang yang tidak bertanggung jawab, kini orang tersebut sudah diamankan oleh pihak berwajib
Sejak saat itu Pos ronda dan Batang pohon tersebut di biarkan begitu saja hingga termakan oleh usia.
Arif, Rahman, dan Hakim bergegas mencari makam mereka dan sesampainya di makan mereka bertiga
menangis tersedu - sedu.Tiba - tiba Preettt...!!! suara kentut Arif terdengar. Mereka bertiga tertawa terbahak - bahak.
"Sama seperti dulu kan?" Arif berseru sambil tersenyum
Rahman dan Hakim hanya tertawa melihat tingkah lucu sahabatnya yang satu ini
Inilah yang di sebut dengan HARUMNYA PERSAHABATAN
SEKIAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARUMNYA PERSAHABATAN
Short StorySahabat adalah orang selalu ada di saat suka maupun duka.