Happy Reading🍒
.
.
.Yang lalu jadikan pembelajaran, sekarang tatap masa depan untuk meraih kebahagiaan
~Ika Puspita
"Eh guys gimana kalo nanti kita hangout?", tanya Raya antusias.
"Ehh iya ayok udah lama kita nggak hangout bareng", jawab Naya.
"Kemana?", tanya Alika.
"Hmm gimana kalo cafe biasanya aja?", jawab Raya.
"Boleh deh, nanti malem ya", ucap Alika.
"Cher lo ikut kan?", tanya Raya.
"Hmm gimana ya", jawab Cheryl bingung.
"Ayolah ini kan pertama kali kita hangout bareng lo", ucap Naya.
"Cheryl kan baru pindah jadi nggak tau daerah sini", ucap Cheryl.
"Tenang aja, nanti kita jemput", ucap Alika.
"Pliss Cher", ucap Raya memohon.
"Hmm yaudah deh, tapi nanti Cheryl minta ijin dulu ya", ucap Cheryl akhirnya memutuskan.
"Yes", ucap mereka bertiga kompak.
Jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi tapi keempat gadis itu masih asik berbincang di dalam kelas. Cheryl merasa bahwa teman barunya ini adalah orang baik. Tapi Cheryl akan belajar dari pengalaman. Meskipun ia nyaman pada teman barunya, ia tak lantas menjatuhkan seluruh kepercayaannya pada mereka. Ia takut jika kembali di kecewakan.
"Ehh Cheryl duluan ya, abang udah chat ini", ucap Cheryl sambil berdiri dari duduknya.
"Iya hati-hati", ucap mereka.
Cheryl berlari-lari kecil menuju ke parkiran. Ia takut membuat abangnya itu menunggu lama. Dan terlihatlah Arya tengah duduk di atas motornya dengan kaki yang dinaikkan di atas stang motor. Cheryl seperti biasanya akan tersenyum lebar. Namun karena matanya yang tidak memperhatikan langkah kakinya, ia pun jatuh terjerembab. Namun belum sampai itu terjadi, tubuhnya lebih dulu di tahan oleh Arya.
"Ceroboh banget si lo!", ucap Arya geram sambil memiting leher Cheryl.
"Aduh-aduh abang lepasin!"
"Mata sama kaki harus selaras kalo jalan"
"Iya-iya maaf"
"Lagian pake lari-larian jalan kan bisa gue nggak akan ilang"
"Ihh takutnya nanti Cheryl ditinggal"
"Yang ada gue digorok sama mami kalo ninggalin lo", ucap Arya sambil mengambil motornya.
Mereka melesat meninggalkan area sekolah dengan kecepatan rata-rata. Tak sampai 20 menit mereka sudah tiba di halaman rumah. Mereka turun dan memasuki rumah beriringan.
"Papi!", pekik Cheryl yang melihat Fandi tengah membaca koran di ruang tamu.
"Salam Cher", tegur Arya.
Cheryl yang tadinya sudah berlari ke arah Fandi malah berbalik dan berlari ke arah pintu di mana Arya juga masih di sana.
"Assalamualaikum", ucap Cheryl membuat mereka tertawa dengan kepolosan Cheryl.
"Waalaikumsalam", balas Fandi sambil tersenyum.
Cheryl mengambil tangan Fandi kemudian menciumnya begitupun dengan Arya.
"Papi tunben jam segini ada di rumah?", tanya Cheryl heran.
"Papi kan bosnya", jawab Fandi bergurau.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen FictionCheryl Anasthasya,gadis manis yang ceria dan penuh tawa. Senyumanya bisa membuat orang di sekitarnya merasa hangat. Namun siapa sangka di balik sikapnya yang ceria ada sejuta luka yang ada dihatinya. Tentang cinta, persahabatan, dan keluarga. Tent...