Come!!!

817 79 26
                                    

Seijuro menghembuskan nafasnya pelan. Lelaki bermata merah delima itu menyingkir dari atas tubuh Grale.

"Aku diam. Selama ini aku diam," gumamnya. "Tapi sepertinya kalian benar-benar belum cukup menghancurkan segala ekspektasiku untuk kalian. Iyakan?"

"Akashi..." gumam Shintaro.

Shintaro dan Ryota tahu betul sifat Seijuro. Dua kepribadian yang bertolak belakang berada dalam diri pemuda merah itu, dan selama tiga tahun terakhir ini, tidak sekali pun oreshi muncul di hadapan banyak orang.

"Apa yang kau bicarakan Seijuro?" tanya Shiori, tatapannya jelas terlihat panik.

Seijuro menarik nafas dalam-dalam. Kakinya mundur selangkah, memberikan ruang agar Grale bisa berdiri.

"Dimana Tio Hensler dan istriku?" tanya Seijuro langsung.

Shiori dan Grale langsung tersentak mendengar kata-kata Seijuro. Di sisi lain, Chihiro hanya memandang 'reuni' keluarga itu datar.

"Dia tahu," gumamnya pelan.

"Kau bebal, benar-benar bebal, Seijuro," komentar Grale dengan pandangan datar.

"Seijuro, Ibu..."

"Kau... bukan ibuku. Katakn dimana Kuroko sekarang," sela Seijuro.

"Seijuro! Kenapa kau tidak bisa berhenti? Kau tahu dia bukan..."

"Sekali lagi aku bertanya, dimana Kuroko?!" raungnya marah.

Amarahnya begitu terpancing sekarang, melihat Grale yang masih terus berusaha mengelak. Dia tahu Grale maupun Shiori tidak pernah menyukai Tetsuya. Hanya karena hubungan pekerjaan kedua orangtua mereka lah yang membuat Grale dan Shiori berlaku baik.

"Dia mengandung anakmu, jika kau macam-macam, aku bisa meminta Tio untuk segera menggugurkan janinnya," sela Chihiro.

"Lakukanlah," jawab Seijuro ketus. "Dan kau akan masuk ke penjara."

Detik itu juga, Taiga mendobrak masuk bersama dengan Daiki. Mata Seijuro melirik ke arah Grale dan Shiori tajam.

Bugh!

Seijuro kembali melayangkan tinjunya pada Grale. Aura membunuh yang pekat terus menyelimutinya.

"Katakan! Katakan dimana dia!" bentak Seijuro.

"Akashi!" geram Chihiro.

"Oh Akashi, polisi yang lain menunggu di..."

"Bukti apa yang kau punya untuk menangkapku?" tanya Grale dengan tatapan datarnya.

"Aku tidak perlu semua itu. Kau hanya tua bangka yang bahkan tidak bisa menyimpan rahasia," kekeh Seijuro mengejek.

Detik itu juga, Shuzo masuk ke dalam ruangan yang seketika menjadi ramai. Tatapan tajam ia layangkan pada Chihiro yang terlihat terkejut. Sejak kecil, Shuzo sudah cukup dekat dengan Seijuro, itu juga lah yang menjadikannya bisa bersama Chihiro sekarang.

"Nijimura...?! Kau membeberkan semuanya?!" Shiori melebarkan matanya melihat Shuzo.

Shuzo menghembuskan nafasnya berat.

"Aku tidak keberatan menjaga rahasia yang bersangkutan dengan Chihiro, hanya saja kali ini kalian keterlaluan," kata Shuzo datar.

Grale berdecih kesal. Dia kalah. Kalah telak dari putranya sendiri.

"Sekarang, apa kau masih akan membantah?" tanya Seijuro dengan seringai puas.

"Polisi sudah mengepung tempat ini, tidak ada gunanya juga melawan," peringat Daiki datar.

Living Second Chance |AkaKuro|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang