Yeosang menatap rumah sederhana didepannya. Hmm, rumah Jongho ternyata tak begitu jauh dari rumahnya.
“Makasi sang. Mau mampir bentar?”
Jongho berkata setelah ia berhasil membuka helm yang ia pakai. Lalu menyerahkannya kembali pada Yeosang.
“Lain kali aja” tolak Yeosang.
Jongho mengangguk paham. Ia kemudian menatap Yeosang yang masih diam pada posisinya, belum bersiap pergi padahal Jongho sudah mengembalikan helmnya.
“Eum, ada yang mau kamu omongin?” tanya Jongho. Sebab, Jongho melihat Yeosang terlihat agak gelisah berulang kali menatapnya.
“Hngg,,, mau berangkat bareng gak besok?” Yeosang berkata dengan pelan, namun Jongho samar-samar masih dapat mendengarnya.
“Hah?” ia hanya ingin memastikan pendengarannya tak salah.
Yeosang mengusap tengkuknya, tersenyum canggung pada Jongho. “Maksud gue, boleh gak kalau besok gue jemput lo? Kita berangkat sekolah bareng”
Jongho terdiam sesaat. Membuat Yeosang cemas, kira-kira Jongho akan menjawab apa.
“Boleh, kalau gak ngerepotin” kata Jongho, senyum manis terulas.
“Gak kok! Gak ngerepotin, tenang aja!” Yeosang menyahut kelewat semangat, namun beberapa detik setelahnya ia langsung menyesali perbuatannya itu. Dia malu.
Yeosang menggaruk pipinya, sekarang apa? Ia bingung harus melakukan apa sekarang? Meminta nomer ponsel Jongho? Atau tidak usah saja, mending langsung pulang?
Ya ampun, seseorang tolong!!
“Eung, yeosang beneran gak mau mampir dulu?” tanya Jongho lagi, sebab Yeosang yang tak kunjung beranjak dari sana.
Yeosang menatap Jongho tepat pada matanya, ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan perlahan. Tangannya bergerak mengambil ponselnya yang berada dikantong jaket, kemudian menyodorkan pada Jongho.
“Boleh minta nomer hp lo, gak?” tanya Yeosang to the point.
Jongho terdiam sebentar, mengerjap-ngerjap matanya pelan. Membuat Yeosang was-was, takut Jongho akan menolak dan mengatainya kurang ajar karena meminta nomer ponsel, padahal mereka belum lama kenal. Uh, ralat maksudnya belum lama dekat.
Setelah beberapa saat dilanda keheningan dan hanya terdiam menatap satu sama lain, Jongho akhirnya mengangguk. Mengambil ponsel Yeosang dan segera mengetikan nomer ponselnya disana.
Yeosang menarik nafas lega, syukurlah Jongho mau. Mungkin kalau tadi Jongho menolaknya Yeosang akan langsung pergi sambil menahan rasa malu.
Ia tanpa sadar tersenyum lebar, menyadari bahwa akhirnya ia mendapat sebuah kemajuan lagi dalam mendekati Jongho.
Mungkin setelah ini ia harus mentraktir Wooyoung karena tadi memarahinya, kalau tidak otak bodohnya ini akan langsung pulang begitu saja. Melewatkan kesempatan mengantarkan Jongho pulang dan mendapat nomer ponselnya.
“Udah, ini handphone kamu” kata Jongho sambil menyerahkan kembali ponsel itu pada pemiliknya.
Yeosang menerimanya dan segera memeriksa nomer Jongho, ia terkekeh pelan saat melihat nama kontak Jongho diponselnya.
Choi Jongho 11-4
Formal sekali, astaga.
Tangannya bergerak untuk mengubah nama kontak itu, menjadi Jongho(๑•́ ₃ •̀๑). Yah ini jauh lebih santai.
“Em udah makin sore, kalau gitu gue pulang dulu.”
Yeosang memasukkan ponselnya kembali kedalam kantong jaketnya, kemudian mengamakai helmnya. Ia menepuk-nepuk pucuk kepala Jongho sebelum naik kemotornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Hello | Yeojong
Fiksi PenggemarBagaimana cara menyapa gebetan dengan baik dan benar? Yeosang ingin tau. Sebab sulit sekali rasanya saat ingin menyapa sang pujaan hati. BxB Top: Yeo Bot: Jong Semi-baku OOC ©berrymochim, 2020