Ceklek..
"Mamahh aha mamahhhh! Hua maahhh!" Rani meloncat kekasur dan menutupi diri nya dengan selimut.
"Ran, gua kembali.." ucap seseorang di luar selimut.
"Anj suara Revan!" Gumam Rani.
Sreeek
"Van, apaansi!!" Teriak Rani sambil berusaha menarik selimutnya lagi.
"Gua kangen sama lu.." balas Revan.
"Lu kan udah sama Jessica!" Teriak Rani.
"Gak, gua mau nya sama lu.." ucap Revan seketika berusaha memeluk Rani tetapi Rani menahan nya.
"Tapi gua udah pacaran sama Aji.." ucap Rani sambil masih berusaha menahan.
"Gua ga peduli" balas Revan yang semakin menjadi jadi.
"Ran, kata mamah kamu sen-" ucapan seseorang itu terhenti saat melihat Revan yang masih berusaha memeluk Rani.
"JI TOLONG!" Teriak Rani yang sudah tak kuat menahan tubuh Revan.
Tanpa pikir panjang Fajri pun langsung menarik kerah baju Revan dan melempar tubuh nya ke dinding.
Bughh
"Ran, kamu gapapa kan?" Tanya Fajri sambil berusaha menenangkan Rani.
"Iya, gak papa.." jawab Rani sambil memeluk Fajri dengan erat.
"Udah udah, aku ngurus dia dulu.." ucap Fajri sambil mengusap usap rambut Rani dengan pelan.
"Hmm.." Gumam Rani.
Fajri menghampiri Revan yang tengah terduduk lemas di pojokan dinding.
"Heh, jangan berani nya lu ngambil Rani dari gua!" Ucap Fajri dengan sedikit penekanan.
"Kenapa emang? Toh dia bukan siapa siapa lu..." Balas Revan.
"Aji pacar gua Van, lu gaada hak bilang gitu ke Aji.." ucap Rani yang tiba tiba sudah berada di belakang Fajri.
"Baru pacar kan? Belum nikah? Minimal tunangan lah.." tegas Revan.
"Tapi, lu mau bekas orang?" Tanya Fajri.
"Maksud lu apa, anjir!" Bentak Revan.
"Rani dah sepenuhnya punya gua" ucap Fajri.
"Gua ga percaya.." balas Revan.
"Terserah, yang pasti gua punya Rani sepenuhnya!" Ucap Fajri sedikit membentak.
"UDAH JAN RIBUT!" Teriak Rani, mereka berdua terdiam. "Gua sayang sama Aji, gua cinta ama Aji.. dan lu? Udah gaada hubungan apapun sama gua.." lanjut nya.
"Tapi, Ran.. gua cinta sama lu.." sambung Revan.
"Gua dari lama udah mau ini tau ga? Gua ga suka sama lu yang suka main tangan! Apa apa selalu mukul! Gua capek.." balas Rani.
"Gua janji gua bakal berubah Ran.." pinta Revan. "Dan juga, Jessica juga mau balikan sama Aji.." lanjut Revan.
"Gua ga sudi balikan sama orang yang suka main tangan!" Teriak Fajri.
"Ran, gua mohon.." ucap Revan.
"Van, plis.. ini rumah gua, lu pergi sekarang.." ucap Rani seketika terduduk di kasur.
"Silahkan, pintu keluar selalu terbuka buat lu, tapi pintu masuk selalu tertutup.." ucap Fajri sambil mengarahkan tangan nya ke pintu keluar.
Revan berdiri dan berjalan keluar kamar, Fajri yang melihat Rani meneteskan air mata pun mendekati nya dan memeluk nya.

YOU ARE READING
WHY? |Fajri (UN1TY)
Fiksyen Remaja"Tapi.. aku gabisa ninggalin kamu, ****" ucap Aji dengan raut muka yang murung. "Ji, ini sudah keputusan keluarga kamu.. aku gabisa ngelak lagi.." balas **** sambil berusaha tetap tegar di depan Aji, padahal di dalam lubuk hatinya ia ingin menangis...