Nathan memasuki kelas milik Christ sembari membawa tumpukan berkas di tangannya.
Matanya menemukan sosok Christ yang sedang duduk santai di tempat miliknya sembari menoleh kearah jendela di sebelahnya.
Jendela kelas Christ akan mengarah langsung ke samping sekolah — pemandangan yang cukup bagus, walau nyatanya, hujan masih terus mengguyur kota Seoul.
Nathan mendudukan dirinya tepat di depan Christ dengan posisi menghadap kearah Christ.
Christ menoleh kearah Nathan dan mengambil beberapa berkas yang disodorkan oleh Nathan.
"Perjanjian lagi? Kukira samchun sudah memberikan anak perusahaannya untuk dipegang olehmu?"
Nathan menghela nafasnya, "Begitulah. Banyak yang harus kukorbankan."
"Termasuk waktumu bersama Lia?" celetuk Christ, yang sukses membuat Nathan mendengus.
"Aku tidak pernah menyukainya, oke? Perempuan itu benar-benar menakutkan!"
Christ tertawa mengejek kearah Nathan sembari menyerahkan berkas yang tadi disodorkan oleh Nathan kembali. "Perjanjiannya tidak ada yang janggal. Kenapa?"
"Oh, Christ! Kamu tidak lihat seberapa banyak poin yang wajib kuikuti? Ini benar-benar memuakan!"
Christ akhirnya mengerang, "Tidak seburuk itu, Nath. Kamu bisa melakukannya. Tidak ada yang salah dengan mengurangi waktu latihanmu, kan?"
"Itu jelas salah besar, Christ! Kamu tau sendiri, aku lebih suka latihan danceku dibanding berkutat dengan berkas-berkas kantoran yang tidak kumengerti letak bagusnya dimana."
Christ memutar matanya malas, "Kamu berlebihan. Percayalah, tidak seburuk itu."
Christ menoleh kembali kearah jendela. Memperhatikan hujan dan keindahan taman.
Ah, dia merasa seperti seorang yang melankolis — ini benar-benar aneh.
"Christ, kamu harus tau ini."
Suara Nathan sukses membawa kembali kesadaran Christ yang terhanyut dengan pikiran melankolis anehnya — ini benar-benar menggelikan, karena Christ bukan seorang yang melankolis.
"Minggu depan, ada festival musim panas di sungai Han. Kamu mau ikut?"
Christ menimang-nimang sebentar, "Sepertinya tidak. Aku memilih untuk menghabiskan liburan musim panas ini untuk terbang ke Amerika. Appa sudah bilang kepada halmoni kalau aku akan ikut seminar disana."
"Yah! Kamu benar-benar sibuk, Christ!"
"Minggu depan kamu sudah terbang ke Amerika?"
Christ membalasnya dengan anggukan, "Acaranya hari Senin. Aku harus terbang hari Jumat, karena jet akan dipakai appa dan haraboji."
"Oh, aku baru ingat, kakekmu masih sibuk pulang-pergi Korea-Amerika, kan?"
Christ hanya tertawa menanggapi sindiran Nathan. "Kamu tidak ada rapat? Bukannya sedang sibuk mengurus pentas seni untuk minggu depan?"
"Shit, Christ! Aku lupa kalau ada rapat, sialan! Aku duluan oke?"
"Hati-hati larinya, kamu bisa terjungkal," balas Christ disertai tawanya yang ikut terlontar begitu saja.
Christ kembali sendirian.
Dia kembali mengamati taman yang masih diguyur rintikan hujan yang sudah agak mereda — tidak sederas yang tadi.
Matanya menangkap payung ungu yang cukup mencolok. "Siapa yang meninggalkan payung di taman?" gumamnya.
Seingatnya tadi, payung ungu itu tidak ada.
Ya, mungkin tertinggal? pikirnya.
Christ memutuskan untuk pergi ke taman dan mengambil payung tersebut. Dia akan menyimpannya dan mengembalikannya ke pemiliknya.
Saat dirinya benar-benar berada di taman, Christ mendapati sosok kecil yang meringkuk, berteduh di payung ungu tersebut.
Oh, ada anjing kecil yang terlihat menyedihkan. Bulu-bulunya basah dan kotor terkena tanah. Benar-benar menyedihkan.
Christ menghampiri anjing tersebut dan mengambil payung ungu tersebut. Mengangkatnya untuk melindungi dirinya dan anjing tersebut dari rintikan hujan.
Tangan satunya terulur untuk mengelus bulu anjing tersebut.
Anjing tersebut benar-benar menggemaskan — Christ selalu ingin memelihara anjing berbulu yang menggemaskan. Sayang, eomma tidak pernah menyukai binatang berbulu menggemaskan itu.
Larut dalam pikirannya, Christ benar-benar jatuh cinta dengan anjing lucu yang berada di depannya.
Sebelum satu suara benar-benar membuatnya nyaris mati karena kaget.
"Hey, jangan ganggu anjingku! Dan itu, payungku! Letakan kembali, kamu orang aneh!"
Ketika berbalik, Christ menemukan satu sosok laki-laki berwajah manis yang sedang marah-marah kepadanya.
.
.
.
hai? ada orang?
hm, sudah 22 hari semenjak aku up part pertama:)
ada banyak revisi yang kulakuin di part kali ini. tadinya bukan anjing, melainkan kucing — sampai-sampai mimpiin orang makan kucing, bodoh banget ya?:"
jangan heran, aku memang absurd dan aneh:)
oh ya, gimana tentang cb skz kali ini?
kalau aku sih, jerit-jerit — kalap sama kegantengan mereka semua T^T
"ne sonnim"
23.06.20
Ti☘
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy rich koreans ; skz
FanfictionIni tentang mereka; harta, tahta, dan cinta. start; 24 January 2020 revisi; 20 May 2020