25

811 72 9
                                    

"Terkadang, aku berharap bisa menceritakan segalanya kepada ladybug dan kami tidak akan punya rahasia lagi... aku bahkan tidak bisa berbicara dengan Ayahku tentang emosiku sekarang." Gumam Adrien pada diri sendiri.

"Aku muak menyembunyikan diri dari orang yang kucintai..."

"Adrien, aku tahu, aku tidak selalu menjadi kwami terbaik... dan aku tahu kau sedang mengalami banyak hal saat ini, tetapi kau selalu dapat berbicara denganku. Aku tahu kedengarannya murahan, tapi kita bersama-sama." Ucap Plagg berusaha menenangkan Adrien. Ya, benar apa yang dibicarakan Plagg. Terkadang, kau mencari sesuatu hingga kemana-mana tapi yang kau cari sebenarnya sudah berada di sebelahmu.

"Terimakasih, Plagg. Kau satu-satunya teman yang kubisa ajak berbicara. Rahasia ataupun bukan." Adrien tersenyum.

"Dan kau adalah Cat Noir terbaik yang pernah ada." Ucap Plagg memeluk Adrien. Adrien membalas pelukan kecil Plagg.

Aww, mereka berdua terlihat sangat manis😍. Moment berpelukan seperti memang sangat langka di keluarga Agreste. Sejak Ibunya meninggal, yah kalian tahu sendiri ya, Author males menjelaskan kembali. :v

"Errk... nak, apa kau merasa dingin?" Tiba-tiba Plagg berbicara di pelukan Adrien. Adrien melepaskan pelukannya, dan....

GUBRAKKK! "Auch..." ringik Adrien terjatuh, atau lebih tepatnya terpeleset.

"Apa yang... hah?" Mata Adrien membulat, kenapa lantai dan kamarnya menjadi es? Apakah ada penjahat Akuma tengah malam seperti ini?

"Ahh, Plagg. Sepertinya kita akan begadang lagi." Ucap Adrien mengingat saat melawan seorang Tunawisma.

Pranng! Jendela kaca Adrien pecah. Sebuah pohon merambat masuk dan memecahkan jendela Adrien dengan tak seizinnya. Pohon tersebut mengeluarkan bunga mawar yang sangat indah. Adrien dengan hati-hati bangkit karena takut terpeleset lagi, dan melangkah ke pohon tersebut dan menyentuh bunga itu. Keluarlah api yang menyembur dari bunga tersebut. Seketika bunga menjadi abu.

"Oke... aku tidak tahu apa yang terjadi tapi ini sangat aneh." Pohon tersebut makin merambat ke seluruh ruangan kamar Adrien. Lama-lama, Adrien akan terjebak di dalamnya dengan bunga yang bersiap menyemburkan api bagi siapa pun yang menyentuhnya.

"Plagg, ayo kita begadang. Plagg, Power Up!" Adrien melempar keju camembert berwarna biru muda, yang sudah tercampur dengan resep rahasia kwami. Dan Plagg memakannya.

"Gletser Plagg!" Sekarang Plagg memiliki tiga es di dahinya bagai mahkota.

"Gletser Plagg, Claws Out!" Adrien berubah menjadi Ice Cat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gletser Plagg, Claws Out!" Adrien berubah menjadi Ice Cat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mission in Paris [ FIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang