23.

2.2K 189 13
                                    



Jungkook baru saja akan membawa Jimin masuk ke dalam mobilnya namun tiba-tiba saja ada suara klakson mobil yang kemudian disusul dengan sebuah insiden kecil dimana sang pengemudi mobil tersebut dengan sengaja menabrak bagian belakang mobilnya.

Jungkook bisa merasakan kegelisahan pria mungil itu saat di rasa rematan jari-jari Jimin di tangannya yang semula begitu lembut tiba-tiba mengerat  seiring  dengan deru suara mesin mobil yang kini nampak telah di matikan dari arah belakang mobil miliknya. Jungkook sempat menolehkan kepalanya untuk memeriksa keadaan Jimin namun saat ia hendak melihat bagaimana kondisi pria mungil itu tiba-tiba saja dari arah belakang sana terdengar suara pelan seorang wanita yang kemudian membuat mata Jungkook membulat seketika. Tidak mungkin kan ia salah mengenali siapa pemilik dari suara ini?
Bagaimana mungkin ia bisa dengan mudahnya melupakan suara lembut wanita yang sudah lama hidup bersamanya, apalagi suara ini adalah suara dari seorang wanita yang paling ia hormati di dalam hidupnya.

Yah, siapa lagi pemilik suara ini kalau bukan ibunya.

Sebelum Jungkook  memutuskan untuk  memastikan siapa  sosok di balik kursi kemudi mobil sedan mewah yang terparkir di belakang mobilnya itu. Jungkook telah lebih dulu memastikan  kondisi Jimin dalam keadaan baik-baik saja . Walaupun pada awalnya Jungkook sempat di buat khawatir begitu mendapati beberapa tetes air mata yang keluar dari pelupuk mata indah pria kesayangannya itu namun saat melihat Jimin menganggukkan kepalanya mengatakan bahwa keadaannya baik-baik saja hal itulah yang kemudian membuat Jungkook akhirnya bisa bergerak dengan seberani ini.

Dengan sangat berhati-hati Jungkook pun berjalan mengendap-ngendap ke belakang mobilnya saat pendengarannya kembali menangkap suara wanita yang ia kenali sebagai suara ibunya. Bisa Jungkook lihat jika saat ini wanita itu sedang asyik menerima panggilan telfon dari seseorang. Jungkook tidak begitu tertarik untuk mendengar isi dari percakapan mereka melainkan ia hanya ingin memastikan jika  dugaannya tadi adalah salah. Namun saat ia melihat sang wanita membalikkan badannya kearahnya saat itu pula hati Jungkook terasa seperti akan di belah dua. Apalagi saat ia tidak sengaja mendengar  perkataan ibunya yang mengatakan akan membunuh istrinya. Jungkook memundurkan langkahnya lebih memilih  mengambil resiko untuk menyelamatkan Jiminnya ketimbang ia harus berlari ke  ibunya untuk meminta ibunya menghentikan segala upayanya untuk memisahkan ia dan juga Jimin.

Saat Jungkook hendak masuk ke dalam mobilnya tiba-tiba saja dari arah depan mobilnya muncul Taehyung, nampaknya pria itu kelihatan terburu-buru jika di lihat dari pergerakannya kakinya yang kian bertambah cepat. Apalagi di tambah dengan satu tangan yang ia gunakan untuk menempelkan ponselnya di bagian telinga kanan miliknya saat itu pula Jungkook dengan diam-diam meyakini bahwa sosok yang tadinya sempat ibunya telfon itu adalah benar Kim Taehyung, mantan kekasih Jimin.

" Hallo, dimana posisi anda sekarang?
Kumohon jangan bertindak gegabah, ingat jika pada awalnya niat kita hanya ingin memisahkan mereka berdua, setelah aku berhasil mendapatkan apa yang ku inginkan maka anda juga akan mendapatkan apa yang anda inginkan. Tidak perlu ada pihak yang terluka karena aku sama sekali tidak menginginkan untuk berurusan dengan polisi. Sekali lagi ku peringatkan pada anda  untuk tidak melukai sedikitpun bagian tubuh Jimin karena jika anda tetap nekat melakukannya maka akan ada balasan yang akan ada terima dariku." Taehyung berucap dengan suara yang tinggi yang kemudian di balas oleh ibu Jungkook dengan gelak tawa yang tidak kalah menjengkelkannya. Taehyung kian mengepalkan tangannya begitu tidak mendengar suara balasan wanita tua itu seberang telfonnya.

"hallo, apakah anda mendengarku?
Mengapa anda tidak memberitahuku di mana lokasi anda sekarang, jangan bilang anda ingin bertindak sendirian"

tidak lama kemudian terdengar suara kekehan dari seberang sana.

"Aku sudah menemukan mereka, jadi untuk apa aku harus menunggumu jika aku bisa menanganinya seorang diri. Asal kau tahu saja kau ini benar-bemar ceroboh, tuan kim."

Sebenarnya sejak awal ibu Jungkook sudah mengetahui keberadaan putranya apalagi bila di telisik dari koneksi luar biasanya dengan beberapa orang bawahannya maka sudah bisa di pastikan ia akan dengan mudahnya mengetahui posisi anaknya saat ini.

"Ada baiknya perbincangan ini kita sudahi saja terlebih sudah tidak ada lagi hal yang perlu aku bahas lagi denganmu. Ok, tuan kim . Selamat malam."

Bisa ia dengar bagaimana paniknya suara pria bermarga Kim itu saat ia memilih untuk menyudahi panggilan telfon mereka berdua. Dengan raut wajah yang semula biasa-biasa saja kini berubah menjadi sosok yang begitu mengerikan dan mungkin ekspresinya ini belum pernah ia perlihatkan di hadapan putranya.

Dengan kedua kakinya yang beralaskan sepatu high heels, nyonya Jeon pun melangkahkan kakinya sedikit lebih mendekat ke arah depan mobil milik sang anak. Ia tahu jika putranya masih berada di dalam mobil itu karena sewaktu Jungkook melihatnya dari samping mobilnya, nyonya Jeon telah terlebih dulu menyadari hal itu makanya ia memilih untuk berpura-pura menelfon agar anaknya itu mengira bahwa saat itu keberadaannya tidak diketahui olehnya yang padahal aslinya telah ia ketahui dari awal.

Sambil membawa pistol di tangan kanannya ibu Jungkook kemudian mendekatkan wajahnya ke pintu samping kursi kemudi namun hal yang mengejutkan ia temui saat tidak mendapati Jungkook dan Jimin telah menghilang entah kemana.

"sial, sepertinya aku kehilangan mereka lagi."





Tbc.

Can I Make You Love Me? (Dalam Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang