04: Pilihan Hidup

22 2 0
                                    

Halo.

Hidup itu selalu ngasih pilihan, ya?

Dari awal bangun sampai memutuskan untuk terlelap, kita selalu dihadapkan pada opsi-opsi tertentu. Dari mengenai hal yang kecil seperti, memilih ukuran gelas, memilih baju mana yang akan dipakai, sampai ke hal-hal yang besar seperti, memutuskan masuk ke sekolah mana, memilih jurusan apa, dan sebagainya. Hidup tak lepas dari memilih, ya.

Setiap pilihan tentu ada konsekuensi. Dan terkadang, meskipun kita sudah tahu apa konsekuensi dari opsi yang kita pilih, kita tetap saja meragu dan khawatir menghadapinya.

Bener gak ya, jawabannya ini?

Pilihanku tepat gak ya?

Gimana kalau ternyata aku salah ambil langkah?

Apa nanti aku akan baik-baik aja?

Bagi orang yang memiliki kecemasan berlebih seperti aku, pertanyaan-pertanyaan di atas adalah hal yang biasa aku lontarkan setiap harinya. Aku seringkali takut dengan masa depan. Takut dengan konsekuensi dan kemungkinan terburuk yang akan aku dapat dari pilihan yang aku ambil. Padahal aku tahu kok konsekuensinya, jauh sebelum aku memutuskan untuk memilih opsi itu. Tapi tetap saja.. aku takut. khawatir. dan cemas.

Aku sedang merasakannya. Iya.

Beberapa bulan yang lalu aku baru saja memilih sesuatu yang benar-benar penting bagi hidup aku. Pilihan yang akan menentukan nasibku sampai tiga tahun kemudian. Ini benar-benar penting, karena sekali aku memilih, aku tak bisa menarik kembali omonganku. Aku sudah memikirkan konsekuensinya, tiap jengkal kemungkinan terburuk sudah aku perhitungkan. Namun sejak aku memilih hingga sekarang, aku belum bisa tenang. Pikiranku masih bertanya-tanya apakah langkah ini cocok untukku dan apa aku akan baik-baik saja setelah memasukinya. Ditambah.. aku takut membebani orang yang aku sayang. Aku takut menjadi beban dan tak bisa membalas jasa mereka.

Entahlah.

Meskipun aku sudah bercerita panjang lebar pada sahabat-sahabatku, meskipun mereka sudah berusaha sekeras mungkin untuk menenangkan ku, pikiranku tetap tak bisa berhenti memproduksi pertanyaan-pertanyaan itu. Aku tetap cemas. dan takut.

Apa aku bisa, ya?

Mau tidak mau harus bisa.

Ini pilihanku. Aku harus menanggung semua konsekuensinya.

Tapi boleh kan aku begini sebentar? Aku lelah melawan semua pertanyaan dan ketakutan yang mendekap dadaku. Biarkan mereka menggerogoti semangatku sebentaaar lagi saja. Besok aku akan baik-baik saja, kok.

Aku harus baik-baik saja.

Be Fine Today

©Ashara-chan

Be Fine TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang