Chapter 22

66 9 3
                                    

Anna P.O.V

Sementara kedua pria di depanku sibuk dengan obrolan mereka, aku sibuk dengan pikiranku sendiri sambil menatap pria yang ada di hadapanku sekarang.

Berbagai hal muncul dibenakku. Kenapa waktu itu kami tidak bertahan? Kenapa baru sekarang aku malah benar-benar tertarik padanya disaat dia sudah menikah? Kalau aku mencoba mendapatkannya kembali, apakah dia akan mau bersamaku? Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang terus berputar dikepalaku ....

"Oh iya Brandon, boleh aku pinjam ponselmu?" Tanyaku spontan yang membuat kedua pria itu mengalihkan pandangan mereka padaku. Aku rasa aku harus menjelaskan alasannya. "Ponselku lowbatt jadi kumatikan" Jelasku tersenyum tidak enak. "Aku lupa meminta temanku untuk mampir menjemputku pulang nanti sore"

"Ah tentu saja. Ini" Jawab Brandon sambil menyodorkan ponselnya ke arahku yang langsung ku sambut tentunya. Untung dia tidak menaruh curiga apapun.

"Terima kasih, aku pinjam sebentar kalau begitu"

"Iya tidak apa-apa"

Aku mengambil nafas panjang setelah melihat dia tersenyum padaku. Memang seharusnya dulu kita tidak harus berakhir. Aku memang sangat bodoh pada saat itu. Sudahlah, jangan pikirkan dia dulu.

Aku menatap layar ponselnya sebentar. Tadinya aku kira dia seperti kebanyakan suami yang suka menjadikan gambar istrinya sebagai wallpaper, ternyata tidak sama sekali. Bolehkah aku senang untuk ini? Tidak, belum saatnya.

Aku segera melakukan apa yang sudah aku rencanakan......

Setelah beberapa menit kemudian, aku mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya. Tidak lupa mengucapkan terima kasih.

Brandon masih seperti dulu, pria yang sangat baik. Sangat baik sampai-sampai dia bahkan tidak menaruh curiga sedikitpun padaku. Tapi maaf, apa yang aku inginkan harus kudapatkan.... Termasuk dia....

*****

Revano P.O.V

"Aku merasakan hal aneh setiap melihat gadis itu" Brandon mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan siapa yang aku maksudkan. "Anna"

"Kenapa lagi sekarang?" Tanya Brandon yang kini tengah mengecek email di komputernya.

Aku berjalan pelan menuju sofa di ruangan itu dan langsung duduk. "Maksudku, kenapa dia suka sekali bersama kita, dan juga tatapannya kepadamu. Cara dia menatapmu seakan ada sesuatu ...."

Aku mendengar Brandon membuang nafas panjang dan mengalihkan pandangannya padaku. "Lalu kenapa Van, biarkan saja. Toh juga, aku sudah punya istri dan aku hanya menganggapnya teman. Aku yakin dia juga hanya menganggapku teman sekarang, kamu nya saja yang melihatnya berbeda"

Aku merengut pada Brandon. Pria itu benar-benar susah untuk diberitahu. "Yasudahlah, terserah padamu saja" Balasku pasrah, tidak mau memperpanjang hal ini. Lagi pula benar kata Brandon, mungkin aku saja yang melihatnya berbeda karena tahu bahwa mereka pernah ada hubungan yang lebih dari teman. "Apa kamu hari ini akan lembur?" Tanyaku kali ini merubah topik pembicaraan.

"Ya, aku ada meeting dan sedikit pekerjaan yang belum terselesaikan"

"Oh yasudah kalau begitu aku akan pulang duluan hari ini"

*****

Zanetta P.O.V

Hampir jam 7 malam dan kak Brandon belum pulang juga, katanya sih, dia ada meeting bersama client di luar kantor. Yasudahlah...

Setelah selesai membersihkan diri aku beranjak mendekati nakas saat ponselku bergetar diatas sana. Aku segera mengambilnya dan membuka kuncinya. Ternyata ada sebuah pesan masuk.... dari nomor baru.

"Little Cupid" - Remake BaekHera Ver. (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang