❀ | Chapter 9

2.3K 205 30
                                    

***
🐾Jangan lupa tinggalkan jejak🐾

***
    
—10:43, Bagaskara corp—

Kyra menatap jam tangannya dengan gusar. Ini sudah hampir tengah hari dan atasannya belum juga terlihat.

Beberapa pertemuan terpaksa ia tunda karena ketidakhadiran pria itu, membuatnya harus merangkai alasan yang masuk akal.

Kalaupun Savier sakit, pasti akan ada pemberitahuan, bukan tiba-tiba menghilang seperti ini.

     Di tengah keputusasaan, seseorang menepuk pundaknya, "Kyra?"

Tubuh Kyra langsung berbalik kaget hingga matanya bertemu dengan milik Martin.

     "I-iya pak?" jawabnya sedikit takut, mengingat pertemuan terakhir mereka.

     "Tolong berikan ini pada Savier." Pria itu meletakkan sebuah berkas di hadapannya.

     Kyra mengerjap, "Ah.. tapi pak Damian sejak tadi belum datang, pak."

     Martin menaikkan sebelah alisnya, "Oh? Dia tidak memberitahumu?"

     Kening Kyra mengerut, "Soal apa, pak?"

     "Savier sakit."

Bola mata wanita itu melebar terkejut, pantas saja batang hidungnya tidak kelihatan!

     "Sepertinya pak Damian lupa menginfokannya." tukas Kyra berusaha menyembunyikan kekesalannya.

     Martin mengedikkan bahu, "Kau harus tetap mengantarkan berkas penting itu pada Savier."

     "Tapi.. pak Damian sedang tidak ada di kantor.." Kyra menjawab dengan tidak enak.

     "Aku tidak peduli. Ini alamat apartemennya." Martin menyodorkan secarik kertas yang langsung dilirik Kyra kaget.

     Kyra menatap pria itu tidak percaya, "Jadi saya harus mendatangi apartemen pak Damian?"

     Martin mengangguk, "Tentu saja."

Dan tanpa berkata apa-apa lagi, pria itu berjalan meninggalkan ruangan Kyra.

Begitu diluar, sudut bibir Martin tertarik sedikit membentuk senyuman yang entah memiliki maksud apa.

     "Kau akan tahu semuanya suatu saat nanti, Nitha."

❀❀❀

—11:02, Oxain apartement, Jakarta—

Kepala Kyra menengadah menatap gedung apartemen di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Kyra menengadah menatap gedung apartemen di depannya. Di tangan wanita itu terdapat secarik kertas beserta berkas yang diberikan Martin.

     "Jadi ini tempatnya.." gumam Kyra pelan sebelum melangkah masuk.

Mr Billionaire's RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang