That's Okay

33 6 0
                                    




Pagi ini Tiffany bangun dengan semangat, ia bersiap berangkat ke sekolah barunya. Star High School, ia beruntung bisa masuk di sekolah terkenal tersebut, sekolah yang diimpikannya setahun ini.

Tiffany adalah gadis yang pintar, maka tak heran ia mendapat beasiswa uang bayaran sekolah itu sangat mahal dan yang pasti hanya mampu dibayar oleh orang - orang kaya saja.

"Buku sudah, alat tulis sudah, baju ganti juga sudah. Ahh sudah semua." Setelahnya ia menuju meja makan. Sesampainya disana ia lagi - lagi mendengar ayah dan ibu tirinya bertengkar lagi, "Pah, aku gamau tau ya ?! hari ini aku udh harus dapet duitnya."

"Klo hari ini papah nggak yakin mah, mamah kan tau bisnis aku udah bangkrut. Nyari duit sekarang nggak segampang dulu, bahkan kontrakan aja belum bayar." Jawab ayah Tiffany

"Salah sendiri dong, sekarang Papah harus tanggung jawab. Masih mending aku mau sama Papah yang udah miskin gini."

Tiba - tiba Tiffany datang menghampiri mereka,

"Udah Pah, Mah ngga usah ribut. Malu sama tetangga lagian Mamah perlu apa sih, pake aja tabungan ku dulu."

"Yaudah Mamah pake tabungan mu ya, jangan nyesel loh." Jawabnya sambil tersenyum menang.

"Kamu baik banget sayang, kamu yakin ngga papa dipake tabungannya ??"

"Ngga papa Pah, yaudah aku pergi sekolah dulu takut telat." Sebelumnya, Tiffany adalah seorang anak yang cantik dan keluarganya juga berkecukupan. Ibunya meninggal sejak ia dilahirkan, ia tinggal bersama ayahnya selama 15 tahun kebelakang, sudah setahun ini ayahnya menikah lagi, ibu tirinya menghambur hamburkan uang, sampai pada akhirnya perusahaan ayah Tiffany bangkrut dan mereka harus menjual rumah dan tinggal di kontrakan.

Karena itu juga, Tiffany harus pindah di sekolah yang fasilitasnya kurang memadai. Karena ayahnya tak mampu membiayai sekolah Tiffany lagi. Berkat kepintarannya sekarang, ia bisa masuk di sekolah yang jauh lebih baik dari sekolahnya dulu.

Setelah 30 menit ia sampai disekolah barunya, ia sengaja berangkat lebih awal agar tidak telat sekolah. Sampai di depan gerbang orang - orang menatapnya dari ujung kaki sampai kepala,mereka menatap jijik Tiffany karena pakaiannya yang kumal dan kusam.

'Kenapa aku diliatin kayak gini ya, haduh malu aku' Batinnya. Ia mencoba menyapa orang - orang yang menatapnya itu.

"Hai, aku anak baru disini namaku Tiffany" Sapanya sambil menjulurkan tangannya meminta bersalaman.

"Euw, anak kayak lo bisa masuk sekolah terkenal ini ngga nyangka gue." Tiffany langsung menarik tangannya dan menunduk menuju ruang guru.

"Permisi, saya Tiffany." Guru - guru menatapnya dan salah satu nya berdiri menghampirinya.

"Kamu Tiffany Clarissa, yang dapat Beasiswa itu ya ?? sini duduk dulu Tiffany, kenalin nama ibu Renata guru pembimbing sekaligus walikelas kamu. Oh iya kamu belum tau dapat kelas mana kan ?? Setelah bimbingan dan perkenalan dengan guru - guru kamu ibu antar ke kelas mu ya."

"Baik bu."

Selesai perkenalan dengan guru - guru disana ia diantar oleh bu Renata menuju kelasnya.

"Selamat pagi anak - anak hari ini ibu bawa kabar baik untuk kalian, kalan akan punya teman baru. Oh iya, Tiffany sini masuk !!"

Tiffany pun masuk, seketika satu kelas melihatnya dari atas kebawah lalu mulai ramai.

'Itu anak yang tadi bukan sih, ihh anak beasiswa kali tuh kumel amat'

'Euw gua sih jijik banget liat aja bajunya ketauan banget anak miskin gak di urus'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That's OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang