Wahai si "sirik" yang tak lepas dari mencekik
Melambai halu memutarkan fakta
Bisikan setan menjadi gelak tawa
Bercermin diri bagai siluman berbisaKalau saja diri menjadi ambisi
Kenapa kau ulang cerita fantasi
Berkelam jiwa yang sepi
Membalut luka bagai emosi kenakalanDilihat menjadi orang tak berbudi
Pikiran tajam tercengang kemudi
Perlahan kau caci
Dan itulah tanda iriSerpihan si sirik mulai menapak
Bergelut dengan gaya tak nampak
Menjadi gila karna berdampak
Emosi jiwa surut menjadi galak~Widad Afifah Alifatunnisa~
16.55 12 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Keliru
PoetrySejenak aku tatap seburamnya diri padamu Mencoba menafsir apa saja yang ku ragukan darimu Perlahan gejolak keliruku ini membuatku seperti tak ada lagi padamu, menghilang entah siapa yang mengambil atau bahkan diambil Seketika itu pula aku berjalan p...