Sorry for typo!!!!
Happy reading!!!!
•••
Gio barusaja keluar dari kamar mandi. Dia segera bergegas menuju kantin, takut-takut kakaknya mengomel lagi.
Namun, dia dikejutkan dengan pemandangan kakaknya yang sedang ribut dengan seseorang yang sepertinya kating mereka.
Terlihat kakaknya memegang rambutnya sambil berteriak kesakitan. Seketika Gio berlari menuju kakaknya, namun dia terlambat. Kakaknya pingsan saat dirinya tiba.
"Kak! Kakak! Jangan bercanda kak!" merasa tidak ada respon, Gio menatap Arga tajam.
"Lo! Lo apain kakak gua hah?!" teriak Gio sambil menunjuk Arga dengan telunjuknya.
Arga hanya menatap Gio dengan tatapan datar miliknya 'apa-apaan orang ini' pikir Arga.
"Awas aja kalo sampai kakak gua kenapa-kenapa! Lo yang bakalan tanggung jawab!" Gio mengangkat tubuh Rayhan yang lemah itu namun nihil. Dia menjatuhkan lagi tubuh kakaknya itu ke bawah. Walaupun kakaknya ini tidak gemuk, tapi beratnya membuat Gio angkat tangan.
"Ahh... Kenapa lo berat banget sih kak! Kebanyakan dosa ya gini nih jadinya!" kesal Gio kemudian menatap Arga tajam.
"Kenapa lo masih di sini?! Pergi!" Gio sadar, banyak pasang mata yang menatap kearah mereka.
"Siapa lo? Berani ngatur-ngatur gue? Mana ngaku-ngaku sebagai adiknya Keenan." ucap Arga datar dan dingin.
Gio menggeram "dia emang kakak gue! Ada juga lo yang siapa?!" Gio mulai tersulut emosi.
Tak lama kemudian Prita dan teman-temannya memasuki kantin. Mereka di suguhkan dengan pemandangan kembarannya yang sedang beradu mulut dengan seseorang.
"Heh Gio! Lo apa-apaan sih? Marah-marah mulu kerjaannya! Yang sopan dong sama kating. Gini-gini juga dia kating lo tau!" kesal Prita.
"Gimana gua mau sopan? Orang dia yang udah bikin kak Ray pingsan." Gio menunjuk ke bawah, dimana kakaknya berada.
"Rayhan/Keenan!!" ucap Prita dan Keesha berbarengan.
"Dia Rayhan! Bukan Keenan!" ucap Prita membenarkan perkataan Keesha.
"Dia Keenan! Dia adik gue!" ucap Keesha tak terima.
"Dia kakak gue!"
"Adik gue!"
"Kakak gue!"
"Cukup! Kalian bisa diam tidak! Ini tempat umum! Kalo mau berantem, sana! Di lapangan!" Arga pun mulai tersulut emosi, yang membuat kedua wanita itu diam. Lalu pandangannya menuju Gio. Dia menatap Gio tajam.
"Lo juga! Udah jelas itu adik gue Keenan, kenapa lo ngaku-ngaku sebagai adiknya?" tanya Arga dingin.
Gio berdecih "buktikan kalo dia adik lo!" ucap Gio dingin.
Prita yang melihat kembarannya menjadi dingin mulai ketakutan. Sedangkan Keesha menatap kakaknya agar segera membuktikan bahwa itu Keenannya.
Arga melempar beberapa foto yang langsung di tangkap oleh Gio dengan mudah. Gio sempat terdiam beberapa saat.
'Bukannya ini kakak? Waktu bunda bawa pulang seseorang' pikir Gio.
"Kenapa? Kaget? Masih kurang?" tanya Arga dingin.
Gigi Gio bergemutuk menahan emosi. Tangannya mengepal kuat hendak memukul Arga.
"Lo --"
"Gio cukup!" seru seseorang dari arah pintu masuk kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEENAN 2
Short Story"Kamu anak bunda sayang, selamanya akan selalu menjadi anak bunda." ••• "Apapun yg terjadi kamu harus tetep sama ayah!" ••• "Keenan kamu kemana sayang? Mommy kangen sama kamu.." ••• "Daddy bakal segera nemuin kamu baby." ••• "Aku tidak tau harus per...