02. Sampah

226 18 6
                                    


Sumire menghampiri salah satu kursi kantin, sembari membawa nampannya. Ia duduk, tanpa melihat sosok yang lebih dulu duduk di hadapannya. Letih, Sumire lantas meminum jus lemon teanya dengan tenang.

"Sumire..."

Wajah sumire yang suram terangkat lemas, menatap sosok pemuda tampan yang tengah tersenyum lebar padanya. Sontak Sumire menyemburkan keluar jus lemon tea dari mulutnya ke wajah pemuda songong itu.

Syukurin..

"Eh, ladalah... Ada si Laknat" seru Sumire heboh sendiri.

"Boruto, lo gak papakan?" Gadis berkacamata merah yang duduk di samping Boruro segera bangkit mengambil tisyu, lantas membersihkan wajah gebetan barunya.

"Aduh... Lo dulu pacarnya Boruto kan? Kok kaget gitu pas lihat mantan?"

Kapret... kampret... Nih orang lagi manas-manasin pasti. Geruru Sumire kesal tingkat dewa.

"Soalnya heran aja.. Kok ada sampah di depan gue, jadi gak nafsu makan" kata Sumire lancang. Padahal, susah Move on, tapi masih bisa menghina mantan. Aneh.

Sumire lantas bangkit dari duduknya, hendak betanjak pergi. Namun tangannya berhasil di cengkram oleh Boruro.

"Sumire... Lo kok jadi semakin kurus, lo sakit?" Tanya Boruto khawatir.

"Sakit hati!!" Bentak Sumire terang-terangan, lalu menepis tangan Boruto dari tangannya. Bergegas Sumire melangkah, hendak menjauhi mereka. Namun, seragamnya tertarik. Mungkin di tarik oleh Boruto.

"Lepas Boruto!! Lo kenapa gak biarin gue pergi sih? Belum Move on? Yah Move on dong" oceh Sumire, tanpa menoleh ke belakang.

"Sumire..." Boruto memanggil lirih.

"Apa?"

"Bukan gue yang narik baju lo" kata Boruto lirih. Lantas berhasil membuat Sumire menoleh ke belakang.

"Anjir... meja ternyata bisa prank juga" seru Sumire kesal, ketika menyadari bahwa seragamnya tersangkut di meja yang ada pakunya. Lantas bergegas pergi usai seragamnya terlepas dari meja.

•••

"Sumire.." Suara lembut Boruto menyambar di telinga Sumire. Membuat gadis bersurai violet itu tersenyum lembut.

"Aku ingin kita menikmati kembang api lagi di tahun berikutnya. Bersama-sama, bergenggaman, seperti ini" kata Boruto hangat. Gegaman tangan mereka semakin erat, lantas saling memandang satu sama lain, di bawah langit malam yang tengah di hiasi kemeriahan kembang api.

Dor...

Nyatanya, semua kenangan itu harus ia kubur dalam-dalam. Lantas Janji yang Boruto buat harus ia kemanakan?

Sumire terbangun dari mimpi buruk itu. Dengan lemas ia menatap teman kelasnya yang nampak sibuk dengan urusan masing-masing.

"Hiks... Hiks... Boruto, dasar pembohong handal!! Huaaa....!!!" Rengek Sumire histeris. Yaampun, jika sumire yang dulu melihat dirinya yang sekarang. Mungkin, ia akan malu berat. Terlebih lagi ketika Sumire teriak-teriak seperti orang yang sedang kesurupan hantu toilet.

Susah Move on. Tapi masih berani ngehina mantan. Ujung-ujungnya menangis belakangan, terseduh-seduh bagaikan orang gila.

"Lihat... Sumire gagal move on. Gak nyangka yah, dia gila karena cowok. Aduh, kalau gue jadi dia, malu gue. Lagian apa susahnya sih, lupain mantan." Bisik salah satu teman kelasnya ke teman lain.

Susah markonah... Move on itu berat, lo gak bakal sanggup kalau udah ngerasainnya!!


•••

Ayo... Siapa yang nganggap Move on itu susah? Ngaku lo!!😅

Gagal Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang