Ada yg ngerequest Jaehyo (dah lama sih), jadi untuk 'Yoonghyo : Kak Yoongi pt 3' aku pending. Masih adakah yg nunggu keuwuan kak yoongi dan dek jihyo? Tunggu ya, aku tuh suka kepikiran request-an cerita tiap buka wp. Kudahulukan request-an dulu, mohon dipahami.
Brak!
Tas berwarna merah dibanting oleh beberapa orang gadis.
"Dengar! Kamu itu cuma tikus yang beruntung! Jangan pernah macam-macam dengan kami!" Ancam salah satu dari mereka. Tak lama mereka pergi, menyisakan seorang gadis yang sedang kesakitan.
Lebam-lebam ini tak sesakit yang ayahnya lakukan kepadanya. Tetapi dia masih seorang gadis yang sangat rapuh.
Jihyo, Park Jihyo.
Itu namanya.
Gadis yang belum genap berusia 17 tahun ini harus menerima kekerasan baik di rumah atau pun di sekolah.
"Hiks."
Hanya karena masalah sepele. Ia tak sengaja bertatapan dengan Jung Jaehyun, siswa pindahan dari Amerika. Teman-teman ralat.. siswi-siswi yang iri kepadanya. Jihyo hanya bisa sabar, ia tak bisa melawan.
"Hai. Kau baik-baik saja?" Tanya seseorang.
Kepala Jihyo yang awalnya menunduk untuk membersihkan seragamnya yang kotor pun terpaksa ia dongakkan.
Jaehyun..
Pemuda yang menjadi penyebab para gadis itu membullynya kali ini.
"Hey! Kau mau kemana?" Panggil Jaehyun.
Tanpa menjawab pertanyaan atau membalas panggilan dari Jaehyun, Jihyo langsung lari menghindar. Ia tak ingin dikeroyok lagi.
"Kenapa dia lari?" Gumam Jaehyun.
💫💫💫
Jihyo menyesal. Kenapa dia tadi langsung menghindar dari Jaehyun? Kenapa ia lupa membawa tasnya?
"Jihyo." Panggil Jaehyun.
"I.. iya."
"Ini tasmu. Kau tadi meninggalkannya." Kata Jaehyun.
"Te.. terimakasih."
"Eoh Jihyo, kenapa kau.."
"Selamat pagi semua." Sapa Bu Jihyun.
Pertanyaan Jaehyun terpotong karena Jihyun, guru matematikanya masuk ke kelas. Jaehyun terlihat kecewa karena harus menunda pertanyaannya. Sedangkan Jihyo malah bersyukur. Sejak Jaehyun menghampirinya siswa-siswi menatapnya dengan tatapan tajam.
💫💫💫
"Park Jihyo." Panggil Jaehyun dengan nada tegas.
"I-iya?" Jawab Jihyo gugup.
"Ikut aku." Jaehyun menarik tangan Jihyo.
"Ehh-ehh mau kemana?" Tanya Jihyo. Sebisa mungkin ia menghindar dari Jaehyun.
Jaehyun hanya diam. Sampai akhirnya mereka berdua tiba di rooftop.
"Kenapa.."
"Sekarang kau gadisku."
"Hah?"
Pertanyaan Jihyo terpotong dengan pernyataan Jaehyun.
"Kurang jelas?"
"Ti-tidak. Tapi.." Jawab Jihyo dengan ragu.
"Tapi?" Ulang Jaehyun.
"Aku tidak ingin. Maaf. Aku pergi dulu." Tolak Jihyo sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihyo Short Story
FanfictionHanya berisi karangan pendek Park Jihyo dan Idol cowok. Cerita ini sudah selesai 😊 Yah.. mungkin gantung. Tapi tak apa, kamu bisa kok ngelanjutinnya dengan imajinasimu di mimpimu. ~