°•Chappter 5•°

10K 557 12
                                    




I hope u like it! Jangan lupa tinggalkan jejak dan kesannya setelah membaca, ILY💕

Happy Reading

☃️☃️☃️

Besok adalah hari dimana Reyna akan menjadi sosok seorang istri. Bisakah hari esok di undur saja atau bila perlu dibatalkan saja? Jujur kini dirinya belum merasa siap. Menjadi seorang istri mungkin impian dari seorang perempuan, tapi apakah harus secepat ini?

Dia masih mengidam-idamkan pernikahan yang sesuai dengan impiannya di masa depan bersama orang yang dicintainya. Bukan bersama orang yang tidak di cintainya bahkan tidak begitu terlalu dekat, bagaimana bisa? Apakah dirinya sanggup akan menjalani hari-hari sebagai seorang istri?.

Pintu kamar Reyna terbuka, Reyna pun tidak perduli. Dia tetap menatap lurus kearah langit sambil memejamkan matanya, masih berusaha untuk membuang pikirannya yang selama ini mengganggu dirinya.

"Rey?"

Reyna masih tidak menoleh dia masih menatap lurus kearah langit. Sampai Sintya kini membuka suaranya lagi. "Rey, mama minta maaf. Mama tau kamu belum siap menerima perjodohan ini sepenuh hati kamu," ucapnya sambil mengelus puncak kepala Reyna.

"Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang Istri Rey, Mama minta tolong agar kamu bisa belajar mencintai Naufal, dan menerima Naufal dengan sepenuh hati kamu Rey," Reyna masih diam, menatap kearah langit.

"Reyna?" kini Reyna tau siapa yang memanggilnya kali ini. Ya, dia adalah Bastian.

"Papa juga minta maaf ya Rey, Papa yakin Naufal bisa menjaga kamu dengan sepenuh hati, dia pria yang baik Rey, meskipun sifatnya dingin seperti Es batu. Kamu hanya bisa mengimbangi sifatnya nak, janji untuk Mama dan Papa.

Kamu menerima Naufal sepenuh hati tanpa ada paksaan. Kamu mau kan Rey? janji buat kita berdua?"

Ck, kenapa pada gak ngertiin perasaannya Reyna sih!? Reyna tuh belum siap!

Reyna pun memijat keningnya, bisa mati dia lama-lama dengan perjodohan ini. "Kalian berdua ngapain sih minta maaf? Kalian tuh gak salah, Reyna udah terima kok perjodohan ini. Tapi Reyna gak janji kalo soal kak Naufal," ucap Reyna tanpa menatap wajah kedua orang tuanya.

Kini Bastian dan Sintya pun menghela napasnya dengan pelan. "Yasudah kalo begitu kamu tidur ya Rey, ini udah malem. besok adalah hari pernikahanmu, Mama sama Papa berharap kamu bisa menerima dan mencintai Naufal dengan sepenuh hati," ucapnya lalu keluar dari kamar Reyna.

Reyna sama sekali tidak menginginkan pernikahan itu. masih belum rela masa remajanya akan secepat ini selesai. Reyna kini bangkit dan masuk kedalam kamarnya setelah menutup pintu balkon.

Reyna berharap semoga malam ini akan terasa lama agar dia bisa menunda waktu untuk mempersiapkan diri di pernikahan nanti.

🍃🍃🍃

Reyna terbangun. Dia beranjak dari duduknya segera membuka pintu balkon dan juga gorden. Lalu mendudukan dirinya di sofa setelah melaksanakan kewajiban di pagi harinya. Reyna menghirup udara segar di pagi hari sebelum dirinya di rias.

Pintu kamar Reyna diketuk. "Reyna, ini periasnya sudah datang Rey," Reyna pun menghela nafas ketika mendengar suara mamanya. "Iya!"

Reyna membuka pintu kamar. Lantas dia pun terkejut ketika melihat perias yang datang kali ini adalah dua sahabatnya yaitu Cleo dan Salsa.

Mereka berdua pun tak peduli dan langsung masuk tanpa suruhan Reyna. dia sudah menyiapkan Make up untuk mempercantik Reyna dimeja riasnya.

My Cold Boyfriends [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang