Chingudeul!!! Akhirnya Author gila balik lagi setelah ngilang di telan bumi....Hehehe.
Mian lama updatenya, seminggu ini bener-bener gak bisa nulis satu paragrafpun dengan bener# Emang loe gk pernah bener!!!#Abaikan
Okelah kalau begitu. Happy reading aja. Terimakasih buat yg udah mau nunggu cerita abal ku....
*******
Hyena POV
Tangan itu menarikku ke dalam pelukan nya. Pelukan hangat yg sekian tahun tak pernah ku rasakan. Masih bisa ku rasakan betapa hatiku bergetar saat nafasnya menyapu lembut tengkuk ku. Memang benar, aku belum bisa melupakan nya. Rasa itu masih ada meski kini telah terbagi. Tuhan maafkan aku yg mempermainkan hati dua makhluk ciptaanmu. Aku pantas mendapat hukuman darimu.
"Gomawo Hyena-ya." suara Donghae oppa terdengar lembut di telingaku. Aku menarik sebuah senyuman di bibirku meski dia tidak melihatnya. Aku senang dia telah siuman. Tubuh ringkih itu akhirnya bertahan. Terimakasih Tuhan.
"Gomawo oppa." ucapku lembut.
"Hm? Untuk apa?" dia masih menempelkan kepalanya di bahuku.
"Untuk semuanya. Terimakasih telah kembali bangun, terimakasih telah menjagaku. Gomawo oppa, jeongmal gomawo" jawabku lembut. Aku menikmati setiap hembusan nafasnya. Itu membuatku tenang. Aroma tubuhnya membuat hatiku damai.
Dia tertawa kecil. Tawa seorang Lee Donghae. Benar oppa, tertawalah seperti itu. Jangan pernah menangis, air matamu membuat tubuhmu semakin ringkih.
"Apa kau mengkhawatirkanku?" bisiknya tepat di telingaku dengan nada jahil. Aku kembali tersenyum. Tentu aku mengkhawatirkanmu Lee Donghae. Baboya!!!
"Ne, aku mengkhawatirkanmu."
Dia kembali tertawa di balik punggungku. Apa kau begitu bahagia oppa?
"Geokjongma. Aku akan baik-baik saja."
-----------
"Semua tidak baik-baik saja oppa." ujarku lirih seraya tersenyum miris menatap nisan di hadapanku. 1 bulan? Benar kan? Sudah satu bulan kau meninggalkanku. Mungkin ini hukuman untukku oppa, mencintaimu dan Kyuhyun oppa secara bersamaan. Mungkin Tuhan ingin memberi tahuku bahwa aku tidak boleh serakah. Mungkinkah begitu oppa? Tapi aku tidak pernah menyesal dengan perasaanku oppa, aku tahu aku masih mencintaimu. Meski aku sendiri tak tahu seberapa besar, tapi setidaknya aku sadar hatiku masih terbagi untukmu. Satu-satunya hal yg ku sesali adalah kepergianmu. Kematianmu. Itu hal yg amat sangat ku sesali.
Aku mengusap nisan di hadapanku dengan lembut. Mataku kembali memanas. Aku harus segera pergi sebelum air mata ini benar-benar menyeruak keluar. Aku berdiri dan melangkah gontai meninggalkan pemakaman.
*******
Author POV
Seorang yeoja menatap keluar jendela kamarnya dengan tatapan kosong. Manik matanya menyimpan begitu banyak kebencian dan kemarahan. Fikiran nya bertebaran kemana-mana. Rasa sakit, kecewa, marah dan menyesal menyeruak hatinya saat dia kembali mengingat nama yg tertulis di atas nisan yg baru di kunjunginya 2 hari lalu. Makam pria yg di cintainya selama 8 tahun terakhir. Meski perasaan nya tak terbalaskan tapi perasaan itu masih sama tak ada yg berubah.
"Jiwoo-ya ..." sebuah suara membuat gadis itu tersentak dari lamunan nya. Dia menoleh dan akhirnya mengurai seulas senyum kaku begitu mendapati siapa yg menegurnya.
"Ne ahjjumma?" sahutnya lembut, kontras dengan tatapan dingin nya tadi.
"Kau tahu apartemen putraku?" tanya seorang perempuan paruh baya yg kini tengah berdiri di hadapan gadis bernama Jiwoo itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in the Clouds
FanfictionPramugari bukan hanya bekerja untuk membantu penumpang,tapi juga menjaga keselamatan penumpang di atas keaelamatan nya sendiri. Yoon Hyena,seorang pramugari muda yang terpaksa tergeret masuk dalam kasus seorang agen NSA hingga menimbulkan cinta di a...