Ramai dan Hampa

174 95 29
                                    

Kaki melangkah tertatih
Raga merintih terhempas
Tak ada kata yang terucap
Selain lelah yang menjadi teman

Di sudut dunia yang kelam
Jemari menerbangkan huruf-huruf
Klausa menari merangkai diksi
Memprosa suasana hati yang rancu

Kurebahkan tubuh pada lara
Jalan yang kulalui begitu rumit
Masalah bagai dedaunan kering
Akh, andaikan ini hanya mimpi.

Batin memandang jauh ke dalam diri
Menelusuri bait-bait serpihan hidup
Aku hanya bisa menghela nafas panjang-panjang
kemudian kulepas dengan sangat berat

Sekelilingku begitu ramai penuh sesak
Namun, tak ada satupun yang melirik ke arahku
Apalagi mengucap kata sekadar salam
Seolah-olah duniaku tak berpenghuni

Pikiranku semakin meramu pilu
Harapan akan ada sesorang yang peduli
Entah apa yang salah dengan diri
Seakan-akan panggung saya penuh bilur

Banjarmasin, 24 Juni 2020

Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang