bertanya?

46 3 0
                                    








Vino langsung mengejar ara,saat melihat ara melewatinya....

"Ra?"ucap vino menghentikan langkah ara

"Ada apa vin?"tanya ara sedikit lembut

"Gua mau tanya sama tentang?"ucap vino yang menjenda ucapannya

"Tentang vano?"ucap ara

"Sorry ya gua udah bikin hidup loh ga tenang?apalagi saat gua dekatin loh terus?"ucap ara meminta maaf

"Waktu itu gua,ga tau harus gimana cara deketin loh?dan gua pura2 suka sama loh?gua minta maafnya dengan seiring berjalannya waktu gua muak dengan kelakukan loh yang dingin dan gua putusin buat ga kejar2 loh lagi"ucap ara panjang lebar yang sekarang merka tengah dirooftop sekolah

"Loh tau vino?kalau vano itu mau keluarganya rukun ga berantem terus apalagi bokap sama nyokap loh yang sering berantem masalah kalian? Dan sebenarnya vano ingin loh bisa ga dingin lagi sama orang lain"lanjutnya

"Sayangnya gua ga akan bisa yang vano inginkan,gua tetap aja dingin?"ucap vino sedikit lembut

Ara hanya tersenyum
"Itu hak loh,mau loh berubah kaya gimana pun kalau hati loh nolak itu akan sia2"ucap ara sambil menatap vino dengan senyuman

"Gua cuma mau loh dan keluarga loh bisa hidup rukun?itu adalah permintaan terakhir vano?"ucap ara sambil menahan air matanya tam jatuh saat ia mengingat kenangannya bersama vano cowok yang pernah ada dihatinya dan sampai sekarang pun sama cinta ara pada vano tidak pernah berubah.

"Apa loh akan tetap sayang dan cinta sama vino?"tanya vino

"Mungkin?"ucap ara sambil menatap lurus pada langit yang cerah

"Vano beruntung ya,punya cewek yang selalu ada saat dia susah dan senang,sedangkan gua?gua ga punya orang yang gua percaya?"ucap vino lirih

"Aneh loh"ucap ara sambil menjitak kepala vino lembut

"Kan loh punya sahabat dan kakak yang sayang sama loh"lanjutnya tersenyum kearah vino

"Bukan itu maksud gua,cewek yang gua sayang ga pernah ada saat gua sedih atau senang?"ucap vino menundukan kepalanya

Melihat itu ara,baru pertama kali ia melihat vino seperti orang yang tidak punya arah tujuan

"Maksud loh Elya,cewek ular itu"ucap ara sinis

"Loh kenapa sih suka sama cewek model kaya dia,emang ga ada lagi apa yang loh suka selain dia"lanjutnya

Mendengar itu menatap ara dengan pandangan yang sulit diartikan

"Ada?"ucap vino

"Siapa?dan gua harap cewek yang loh suka itu ga kaya si Elya itu ya"ucap ara yang mengalihkan pandangan kearah lain karena dari tadi vino menatapnya dan itu membuat ara risih

"Jika aka ya,gua ga dingin banget sama dia,pasti gua bisa dapetin hatinya?"ucap vino berandai-andai

"Loh tau ga cewek yang gua suka selalu gua hina,ga menghargai pemberiannya"lanjut vino dengan pandangan yang sangat miris

"Tapi menurut gua jika orang yang sayang itu cinta sama loh dia akan memaafkan loh ko"ucap ara menyemangati agar misi untuk membuat vino tidak dingin lagi bisa cepat terselesaikan

"Sayangnya cewek yang gua suka cinta banget sama cinta pertamanya" ucap vino yang sedikit melirik ara

"Aduh itu sih berat,coba aja kalau loh baik dan perhatian sama dia,pasti dia akan luluh ko?secara kan loh ganteng "ucap ara tanpa sadar kalau cewek yang di omonginnya dari tadi itu adalah dirinya sendiri

"Kalau loh ra,gimana loh ga akan buka hati buat orang lain"tanya vino

Ara hanya diam,bingung harus mengatakan apa pada vino.

"Eh,vino bolos yu"ucap ara pada vino

Vino hanya menaikan kedua alisnya tapi tetap saja menuruti kemauan dari ara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alvino (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang