Part 06--Don't Start Now--

373 50 6
                                    

🎶Now playing ~ Don't Start Now_Dua Lipa🎶

<><><><><>

Seperti biasa, pagi ini direstoran terlihat begitu ramai pengunjung. Mungkin sebab seminggu restoran itu tutup karena insiden Suho waktu itu, jadi orang-orang sangat rindu dengan masakan restoran Myeonhyun. Tak heran mereka begitu menyukai makanan khas dari restoran itu, sebab restoran itu memiliki koki-koki yang hebat.

Setiap pengunjung yang datang direstoran tersebut, mereka akan langsung mencium aroma sedap yang berasal dari dapur restoran saat pertama kali masuk kedalam. Maka dari itu, restoran milik Suho tak pernah sepi pengunjung. Mereka juga tak segan-segan memberi bintang lima untuk restorannya.

"Seulgi, bisakah kau mengecek persediaan makanan diatap bersama Wendy? Jangan lupa untuk membawa sayur-sayuran kesini." Seru Irene yang sedang sibuk mengurusi dapur.

"Baik chef, tapi Wendy cuti hari ini chef karena anaknya masih sakit." Jawab Seulgi.

"Ah benarkah, kalau begitu kau bersama Minho saja." Ujar Irene.

"Baik chef." Seru Seulgi sembari berjalan meninggalkan dapur.

Sudah seperti hal biasa bagi Irene, jika ia sedang sibuk seperti ini. Bahkan ia tak pernah melewatkan kesibukannya ketika sedang bekerja. Karena ia seorang kepala chef, ia memegang tanggung jawab yang besar bagi chef lainnya.

Irene harus bertanggung jawab untuk setiap makanan yang dipesan dan mengelola hal-hal penting lainnya didapur. Cukup melelahkan, tapi Irene tetap melakukannya dengan teliti dan cekatan. Itulah yang membuatnya selalu dihormati oleh para chef lainnya dan pegawai direstoran itu, karena kehebatannya dalam memimpin.

<><><><><>

"Minho." Panggil Seulgi saat melihat pria itu yang sedang mengisi cairan hitam yang beraroma lezat ke dalam cangkir.

Minho menoleh dan menghentikan kegiatannya itu. Iapun langsung menaruh cangkir yang berisi kopi itu ke dalam nampan.

"Iya chef, ada apa?" Tanya Minho.

"Bisakah kau ke atap bersamaku? Aku akan kesusahan membawa sayur-sayuran di dalam keranjang karena itu sangat berat. "Seru Seulgi.

"Baik chef. Tunggu sebentar." Jawab Minho yang dibalas anggukan oleh Seulgi.

"Jaemin, tolong antarkan kopi ini ke meja nomor 15 dan tolong urus ini sebentar." Ujar Minho pada rekan kerjanya yang berada disampingnya.

"Iya Hyung." Seru Jaemin.

"Ayo chef."

Setelah itu mereka berdua pergi dan berjalan menuju anak tangga. Tak membutuhkan waktu lama, mereka berdua sudah sampai di atap.

Seulgi terlihat sedang mengecek semua persediaan makanan yang ada. Dan sepertinya persediaan makanan disana cukup lengkap dan banyak, tidak ada yang kurang sedikitpun. Setelah itu ia berjalan menuju sebuah keranjang yang berisi berbagai jenis sayuran untuk ia bawa ke dapur.

"Tolong kau bawa ini ke dapur. Aku akan membawa yang satunya lagi."

"Iya chef." Seru Minho sembari membawa keranjang yang cukup besar itu.

Sama halnya dengan Seulgi, ia juga membawa sekeranjang sayur-sayuran yang segar dan menuruni tangga bersama Minho.

"Ini chef." Ujar Seulgi pada Irene setelah mereka sampai di dapur.

"Tolong kau simpan di lemari." Perintah Irene dan dituruti oleh Seulgi.

"Apa kau sudah mengecek persediaan makanan?" Tanya Irene sebelum Seulgi pergi.

Secret of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang