1.095 hari yang lalu:

158 38 2
                                    

Tiga tahun lampau.

Tiga tahun lampau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❁❁❁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❁❁❁

Kalo orang lain mendefinisikan ngedate itu berarti ke bioskop, cafe hits, ato fancy dinner, maka Harsa dan Amora punya definisi sendiri dalam kamus mereka.

Dari dulu Amora bukan orang yang nekunin seni, apalagi musik. Ya emang, tentunya aplikasi Spotify gak akan luput dari handphonenya, tapi dia bukan orang yang bener-bener cinta musik kaya Harsa.

"Sa, lagi?"

"Iyalah. Kalo gak sayang banget turntable gue gak kepake di rumah."

"Selera lo jangan ketinggian ah, gue yang pusing nyari kado ultah lo."

"Lah?" Harsa menoleh, "selera gue kan elu."

Jawaban Harsa berhadiah satu tampolan di punggung. Blok M merupakan salah satu dari sekian tempat yang biasa mereka kunjungin kalo Harsa lagi ingin buang-buang duit beli vinyl. Amora juga seneng, karena ada akses MRT.

"Ah, lo juga sama aja nyai. Gue ke Blok M, lo ke Kwitang nyari buku."

"Ya anjir gue kan nyarinya buku bekas? Satu piringan vinyl udah bisa buat borong buku bekas berapa karung?"

Harsa cuma ketawa denger ocehan Amora.

Sekitar sebulan sekali mereka hunting vinyl. Atau sebetulnya, lebih Harsa yang asik sendiri dan Amora yang ngintilin di belakangnya. Tapi dari frekuensi kegiatan mereka, sedikit banyak Amora ngerti soal ini. Terutama harganya yang bikin dia seret duluan. Belom lagi selera Harsa yang tinggi.

"Kenapa harus buku bekas?"

"Baunya enak. Banyak hidden gems juga."

Sedikit banyak Harsa juga paham. Kalo buku panduan SBMPTN pasti dia beli di Gramedia aja, lengkap dan terbaru. Tapi di Kwitang, diantara sekian banyak buku, pasti ada aja terselip satu dua buku yang gak akan ditemuin di tempat lain.

KANIGARA  | Lee Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang