Part 20 : Anna's Problem

8.2K 1.3K 63
                                    

Jangan lupa vote guys:) maaf nunggu lama, aku sebenarnya pengen up, tapi entah kenapa lagi capek aja dan sibuk sama rl, maaf ya kalo kalian udah nunggu, enjoy!

Anna membiarkan Alex untuk berjalan sesuka hatinya di ruang tamu Deva yang luas, semua orang memperhatikan Alex sembari tersenyum, anak itu hanya berlari kesana kemari sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna membiarkan Alex untuk berjalan sesuka hatinya di ruang tamu Deva yang luas, semua orang memperhatikan Alex sembari tersenyum, anak itu hanya berlari kesana kemari sendirian.

"Kayanya kita mesti mikirin gimana caranya naikin penjualan bukunya Hana." Ujar Deva.

Jeffrey mengangguk setuju, "Agak susah sih, karena peminat bukunya dia berkurang karena skandal yang dia buat sendiri."

Usaha penerbitan yang dipimpin Deva hampir mengalami kerugian yang cukup besar karena kesalahan salah satu penulis terkenal mereka.

Deva benar-benar dibuat kebingungan, mereka terlalu banyak berinvestasi untuk buku kali ini karena kesuksesan seri pertama membuat mereka agak gegabah, tanpa memperhitungkan kerugian yang bisa terjadi, satu kesalahan bisa benar-benar merusak segala rencana yang sudah disusun.

"Terus menurut kamu gimana, Na?" Deva melempar pertanyaan kepada Anna yang sedari tadi terdiam.

"Aku?" Anna menunjuk dirinya sendiri, Anna terlihat santai sembari menyenderkan tubuhnya pada sofa dan melipat kakinya. Semua orang memperhatikannya, termasuk Naya.

"Iya, kamu." jawab Deva.

"Kita tarik aja kontraknya, jelas dikontrak itu di tulis kalau dia nggak boleh ngelakuin hal yang bisa merugikan penjualan bukunya sendiri." Anna duduk tegak, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan, mengambil gelas berisi teh hangat miliknya.

"Ngebuat skandal perselingkuhan sama pejabat itu bukan hal kecil." Ujar Anna sarkas, Anna memang suka mengutarakan pendapatnya secara terang-terangan. Ia tidak suka bertele-tele, sama seperti sekarang.

Ia tak menyukai Naya dan dia menunjukkannya, terang-terangan.

"Padahal pas di awal pengumuman kalau bakal ada series kedua dari novelnya dia, langsung banyak pre-order yang masuk."

"Kita agak rugi sih." Lanjut Deva lalu beranjak meminum kopinya, begitupun Jeffrey.

"Kayanya kita gak bisa gitu aja langsung narik kesimpulan, kita mesti pikirin ini mateng-mateng, lagian kalo emang beneran ngerugiin kita, kita bisa tarik kontraknya. Untuk saat ini kita biarin pihaknya dia kerja dulu." Ujar Jeffrey yang kemudian mendapat anggukan Deva.

"Seneng bisa ngandelin kamu, Jeff." Deva tersenyum sedikit memojokkan Anna karena perempuan itu membawa moodnya ke dalam pekerjaan.

Namun, Anna tak selalu seperti itu. Ia hanya tak sedang memiliki pikiran yang jernih.

Anna tak mengeluarkan ekspresi apapun, sedangkan Naya yang sedari tadi terdiam memperhatikan semua orang yang sibuk membicarakan pekerjaan, mulai memanggil Alex.

Married A Duda || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang