Jangan pernah bosan sama ini cerita ya 🥺
Dan jangan lupa vote nya 🤗
Hati² banyak typonya 😅
Happy reading 💕
.
.
."Al... Lo di panggil sama Bu Laudya." Ucap Agus yang ngos-ngosan karena berlari untuk mencari keberadaan nya,sedangkan yang di cari hanya diam menatap bingung ke arah Agus.
Hehe.. maaf Al gue udah bohong sama lo, soalnya gue lagi kesel saat Lo gak respon gue tadinya.., gue gak terima di gituin. Batin Agus yang ingin mengerjai sahabatnya.
"Bu Laudya? Ngapain?" Tanya Falan polos.
"Nga.. tau.. tuh.. mungkin karena Lo ngak jalani hukuman tadi mungkin." Jawab Agus sambil duduk di kursi guru.
"Lah?? Masa iya?"
"Udah sana gak usah banyak nanyak!" Ucap Agus sambil mengibas-ngibaskan telapak tangannya seraya mengusir Falan dari kelas. Dalam hati Agus sudah membayangkan bagaimana reaksi Falan jika tau dia telah di bohongi.
Falan berdiri dari kursinya dan berjalan mendekati Agus. Agus yang merasakan ada hawa-hawa bahaya mulai was-was. Agus mulai gugup dan keringat dingin.
"Benarkah? Hanya gue yang dicari Bu Laudya? Lo ngak ikutan?" Tanya Falan sambil menyunggingkan senyum tipis ke Agus yang mulai gugup.
"I..iiya.. cuma Lo." Jawab Agus terbata-bata.
"Owh.. oke. Awas kalo Lo bohong! Gue buat hidup Lo gak tenang!" Sinis Falan.
"Kalo gak percaya yaudahh.. paling Lo yang kena marah sama Bu Laudya."
Falan melangkah keluar dari ruang kelas menuju kantor guru untuk menemui Bu Laudya. Dalam batin, Falan sudah merapalkan doa agar dia tidak dihukum lagi. Falan akhirnya sampai di depan ruang guru. Dia Masi ragu untuk masuk ke dalam sana, perasaannya mulai gak enak.
"Lo harus berani Lan..!" Falan akhirnya mengetuk pintu dan berjalan masuk menuju meja dimana Bu Laudya berada. Falan melangkahkan kakinya dengan ragu-ragu, sesampainya di meja Bu Laudya.
"Selamat pagi menjelang siang Bu.., kenapa ya ibu memanggil saya?" Tanya Falan dengan sopan.
"Hah? Memanggil? Sejak kapan saya memanggil kamu?" Ucap Bu Laudya sambil menatap bingung ke arah Falan. Entah apa yang merasuki Falan batin Bu Laudya.
"Jadi ibu gak ada memanggil saya ke sini? Atau ibu gadak menyuruh siswa untuk memanggil saya gitu?" Tanya Falan.
"Nggak."
"Owh.. berarti saya salah orang Bu.. maaf karena sudah mengganggu Bu. Saya permisi." Ucap Falan sambil melangkah keluar dari ruang guru.
Beuh.. pasti Agus sengaja ngerjain gue nih.., perlu di ajak baku hantam itu anak! Batin Falan yang sudah bergejolak untuk menemui Agus. Falan berlari menuju ruang kelas.
*****
Setelah selesai dengan makanan nya Liana dan Valia langsung beranjak dari kursi mereka dan balik ke kelas karena bel akan berbunyi 5 menit lagi. Sesampainya di ruang kelas Liana dan Valia terkejut saat melihat ada dua orang siswa saling gelut.
"Eh.. apa-apaan ini? Woi kalian kenapa?" Ucap Liana cukup keras sehingga yang sedang gelut menoleh kearah Liana.
"Li.. Li tolongin gue.. pliss Li.., tolong gue dari amukan setan ini Li." Ucap Agus sambil menahan tangan Falan agar tidak memegang leher Agus, Agus sangat anti jika lehernya di pegang karena kegelian. Tapi Falan malah memegang nya untuk balas dendam karena dia telah di tipu oleh Agus.
"Jangan Liana! kalau Lo mendekat, gue pastikan kau akan menyesal." Ucap Falan sambil menatap tajam ke arah Liana yang mulai mendekati mereka.
"Jangan dengar dia Li.., itu hanya ancaman semata Li.., cepat tolongin gue Li.." ucap Agus yang mulai ngos-ngosan.
Valia yang tadinya terkejut hanya diam dan melihat tingkah dua orang yang di depannya. Agus yang melihat Valia datang, langsung berteriak minta tolong. "VALIA! TOLONG GUE DARI KEGILAAN PACAR MU!" teriak Agus ke Valia.
Falan yang mendengar nama Valia dari teriakan Agus mendongakkan kepalanya ke depan dan mencari keberadaan orang yang di sebut Agus. Dan mata mereka saling tatap menatap.
Agus yang melihatnya merasakan ada kesempatan untuk kabur dari Falan langsung mendorong tubuh nya Falan. Agus secepat mungkin berdiri dan lari bersembunyi di belakang Valia.
"To-longin g-ue Val.."
"Eh..eh.. kok jadi gue ikutan? Ngak mau! Sana jauh-jauh" ucap Valia spontan dan langsung menjauh dari Agus.
"Ngeri amat punya kawan kek gini" ucap Agus dramatis.
"Woi!!" Agus menoleh ke samping karena merasakan ada orang yang menepuk pundak nya.
"Fal.. udah gue capek, ampun dah.."
"Makanya jangan berani beraninya ngerjain gue. Kenak jadinya kan Lo. Kali ini gue maafkan kapan-kapan kalo Lo ngulah lagi! abis itu leher Lo!" Jelas Falan yang langsung melangkahkan kakinya ke arah kursinya dan duduk.
"Gue gak janji.. tapi bakal gue usahain."
Valia dan Liana hanya diam dan menyaksikan mereka berdua dari tadi. Mereka masih bingung kenapa mereka berdua.
Falan yang masi merasa di tatap oleh Valia dan Liana langsung menatap balik mereka dengan sinis. "Apa liat-liat?! Gue tau gue ganteng"
Liana yang mendengarnya langsung memutar bola matanya malas. Ke-geeran sekali dia batin Liana. Liana langsung menarik pergelangan tangan Valia dan berjalan keluar ruang kelas. Valia hanya diam dan mengikut.
"Kita mau kemana Liana?" Tanya Valia dengan ekspresi bingung.
"Temani gue ke toilet gue kebelet."
"Owh.. oke"
Setelah sampai di toilet Liana masuk ke kamar yang paling ujung. "Tunggu disini ya val.. jangan tinggalkan gue."
"Iya.." Valia berjalan ke arah wastafel dan membasuh tangan dan muka nya. Dia diam sejenak dan menatap kosong kearah kaca. Entah kenapa hati nya bergejolak saat menatap Falan.
Dia merasa seperti mengenal Falan udah sangat lama, tapi...
Bersambung 💕
Gaje ya? Ada typo? (Maapkan author)
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY BEST FRIEND [On Going]
Historia Corta"Aku rela melakukan apapun demi sahabatku." Batin Vania. Bodoh! Kau terlalu polos untuk ku perbudak!. Batin Liana. apa yang kulakukan itu semua untuk mu. Biarkan aku yang pergi. Kau Masi punya hidup yang bahagia untuk kau jalani. Terima kasih karna...