Kayla

30.7K 1.2K 166
                                    

Seorang gadis berparas cantik sedang menikmati tidur nyenyaknya itu. Ia bahkan mengabaikan bunyi alarm yang sedang berteriak sangat kencang. Tapi lama kelamaan gadis itu terbangun karena merasa terganggu dengan suaranya.

"Berisik banget sih" ucap gadis itu dengan kesal. Bagaimana tidak kesal, setiap dia bermimpi, pasti mimpinya harus tergantung karena alarm yang berbunyi.

"Padahal dikit lagi gue ciuman ama manurios" katanya dengan dramatis. Kepalanya menoleh melihat angka di alarm tersebut. 06.50

"Mampus telat anjir" ia pun segera berlari ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka. Mandi? Untuk saat ini itu bukan prioritasnya.

Setelah selesai, ia pun dengan tergesa-gesa memakai seragam sekolahnya dan segera memesan ojol untuk berangkat menuju sekolah.

"Ish, abangnya lama banget si, pake muter-muter segala" ucapnya dengan kesal melihat ponsel ditangannya. Tak lama, ia melihat abang ojol itu lalu segera menaiki motor dibagian belakang.

"Bang ngebut ya, udah telat nih"

"Siap neng"

Sekitar 15 menit, gadis itu pun sampai lalu melihat gerbang yang sudah tertutup rapat.

"Aduh sial banget si, alamat masuk bk lagi" gadis itu memanyunkan bibirnya kesal.

"Kayla Aura"

Gadis yang disebut Kayla Aura itupun berbalik. Saat melihat siapa yang menanggilnya, ia pun tersenyum.

"Eh ibu, selamat pagi ibuu Endang" ucap Kayla sambil tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya.

"Jadi apalagi alasan kamu terlambat hari ini?" Ucap Bu Endang sambil memandang Kayla dengan kesal.

"Yahh, ibu kan tau saya tinggal sendiri, gak ada yang ngurus, gak ada yang bangunin. Jadi saya terlambat bangun. Saya belum sarapan loh bu" kata Kayla dengan wajah dibuat sesedih mungkin.

Tapi Bu Endang yang sudah terlalu hapal dengan kelakuan Kayla pun tidak terpengaruh.

"Saya gak mau tau. Kamu harus berdiri di depan bendera sampai jam istirahat" ucap Bu Endang lalu berlalu pergi.

"Nasib gue gini amat. Disuruh panas-panasan mana enggak mandi lagi" Kayla pun pasrah menerima hukuman yang diberikan untuknya. Ia pun berjalan menuju lapangan lalu menjalankan hukumannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kay, telat lagi lo" ucap gadis berambut pendek itu saat melihat Kayla berjalan dengan lesu.

"Yagitu deh"

"Lemes amat. Kantin kuy" gadis dengan nama Cheryl itupun merangkul Kayla yang berada disampingnya.

"Gue nitip aja deh. Aqua dingin ya ama roti bakar" ucap Kayla lalu segera berjalan menuju bangkunya lalu menelungkupkan kepalanya.

Cheryl pun hanya mengedikkan bahunya lalu berjalan menuju kantin meninggalkan Kayla yang sedang kelelahan.

"Woi" suara itu langsung mengagetkan Kayla yang baru akan terlelap.

"Babi" ucap Kayla kepada orang itu dengan kesal.

"Wets santai dong mba" ia pun segera duduk di bangku depan meja Kayla.

"Ngapain si lo" Kayla masih kesal dengan orang yang bernama Bryan itu karena sudah mengganggunya.

"Gue ketemu ama Cheryl di kantin trus dia nitipin pesanan lo ke gue soalnya dia mau makan disana" jelas Bryan kepada Kayla sambil memberikan minuman dan roti kepada Kayla. Kayla pun hanya menganggukkan kepalanya lalu segera meminumnya.

"Pasti lo abis dihukum ama Bu Endang" tebaknya yang seratus persen benar. Kayla hanya menaikkan bahunya acuh lalu memakan rotinya itu.

"Ntar anterin gue ya ke cafe" ucap Kayla sambil terus mengunyah makanannya.

"Kerja?"

"Yoi"

"Sip. Gue balik ke kelas dulu ya" ucap Bryan lalu segera kembali menuju kelasnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Yan thanks ya udah nganterin gue" ucap Kayla setelah turun dari motor Bryan.

"Kek sama siapa aja lo" ucap Bryan. "Ntar mau dijemput kagak?" Lanjutnya.

"Engga deh, gue masuk ya bye" tanpa menunggu balasan dari Bryan, ia pun segera melenggang masuk ke dalam cafe tempatnya bekerja.

"Eh Kay baru nyampe lo" ucap perempuan bernama Gita yang bekerja sebagai pelayan di cafe itu.

"Iya nih kak, eh gue ganti baju dulu ya" ucap Kayla lalu segera menuju kebelakang untuk mengganti seragam sekolahnya dengan seragam disana.

Setelah selesai ia pun segera melayani pelanggan-pelanggan yang berdatangan. Cafe ini memang lumayan populer di kalangan anak muda. Selain harga menu yang murah, wifinya juga lancarr.

Tak lama, Kayla melihat 4 orang pelanggan laki-laki yang seumurannya atau mungkin diatasnya melenggang masuk ke dalam cafe lalu duduk di dekat jendela.

"Wah cogan" ucap Kayla dalam hati. Maap nih, Kayla juga manusia biasa yang suka mengagumi ciptaan tuhan. Kayla pun segera menghampiri mereka untuk melayaninya.

"Mau pesan apa kak" tanya Kayla dengan ramah.

"Mau pesan hati kamu boleh nggak?" Ucap salah satu cowok dengan wajah tengilnya.

"Maaf kak, enggak ada di dalam menu" ucap Kayla mencoba bersabar.

Ganteng sih, tapi kalau modelan kayak gini aku sih no. Batinnya.

"Genit banget lo Rey. Tiap liat yang bening langsung aja lo godain" ucap cowok yang lainnya. Yang ini tampangnya manis. Ditambah lesung di kedua pipinya.

"Saya pesan milkshake coklatnya satu ya mba sama kentang gorengnya. Lo pada gamau pesan?" ucap cowok dengan wajah yang tampan.

"Samain aja deh" ucap si cowok dengan lesung pipi diangguki dengan cowok playboy yang disebut Rey tadi.

"Lo Ga?" Tanya cowok dengan wajah tampan itu kepada lelaki dengan berwajah datar dan dingin.

"Samain" ucap cowok dengan panggilan Ga itu dengan datar.

"Oke saya ulangin pesanannya ya, 4 milkshake coklat dan 4 kentang goreng" ucap Kayla sambil mencatat pesanannya. "Ada lagi?" Tanyanya.

"Boleh kenalan nggak?" Tanya cowok lesung pipi dengan senyum manis.

"Sama nomor telfon deh" tambah cowok dengan wajah tampan.

Kayla hanya tersenyum terpaksa melihat tatapan mereka padanya. Apalagi si Ga Ga itu yang menatapnya sangat datar. Ngeri woi.

Kayla pun segera berbalik menuju ke belakang setelah menganggukkan kepalanya sopan. Bagaimanapun mereka itu pelanggan jadi Kayla harus baik. Walau terpaksa sih.

Ganteng-ganteng sableng.

My Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang