part-7 peduli

8 2 0
                                    

Sepulangnya dari sekolah, Aldrian berjalan menuju kamarnya dengan senyum tipis yang dia tampilkan sejak memasuki pekarangan rumahnya. Bahkan Mamanya terheran-heran melihat raut wajah Aldrian. Saat didalam kamar pun senyum itu tak luput hilang, Aldrian lalu meletakkan tasnya di meja samping tempat tidurnya dan setelahnya Ia membaringkan tubuhnya ke tempat tidurnya yang berukuran king size itu. Aldrian masih mengingat wajah memerah Nata tadi yang nampak begitu menggemaskan baginya.

Flashback on

Selangkah lagi Nata akan sampai di motor Kenan, namun sebelum itu tiba-tiba ada seseorang yang mencekal tangannya. Nata menoleh dan dia mendapati Aldrian telah berdiri disampingnya sambil mencengkal tangannya.

"Lo kenapa Al?" Tanya Nata bingung melihat tingkah Aldrian. Aldrian menatapnya begitu lekat.

Kenan yang menyadari keberadaan Aldrian ikut menoleh dan bertanya juga
"Ngapain lo disini?"

Aldrian yang ditanya hanya diam dan mengalihkan pandangannya sekilas kearah Kenan kemudian menatap Nata lagi. Tanpa sepatah katapun Aldrian langsung menarik tangan Nata menjauh dari Kenan. Nata yang diperlakukan seperti itu hanya terdiam masih mencerna apa yang terjadi. Namun suara Kenan dan langkah kaki Aldrian yang berhenti membuatnya tersadar.

"Lo mau ngajak Nata kemana? Nata mau pulang sama gue." ujar Kenan berjalan menghampiri Aldrian dan melepaskan genggaman tangan Aldrian di tangan Nata.

"Iya Al gue pulangnya sama Kenan," sahut Nata mencoba memecahkan suasana yang bisa dikatakan menengangkan itu. Nata menangkap bahwa pandangan Aldrian kepada Kenan menggambarkan perasaan  kecewa dan juga rindu, tapi entahlah mungkin itu hanya perasaan Nata.

Aldrian hanya diam dan menatap Nata kemudian beralih menatap Kenan lagi. "Biar Nata pulang sama gue aja, gue ada urusan sama dia," suara Aldrian  terdengar seperti paksaan yang tidak mau dibantah.

"Emang ada urusan apa lo sama Nata?" Kenan masih penasaran akan tingkah Aldrian.

"Bukan urusan lo," sarkas Aldrian menarik tangan Nata berjalan menuju motornya.

Sedangkan Nata hanya diam menurut apa yang dilakukan Aldrian, entah kenapa dia hanya bisa terdiam tanpa menolak atau berkata-kata.

Dilain sisi Kenan membiarkan Nata dan Aldrian pergi menjauh dari pandangannya, ia memandang punggung Aldrian dan Nata yang secara bergantian dan pandangannya berhenti kepada tangan Aldrian yang masih menggemgam tangan Nata. Ia kemudian tersenyum,
"Feeling kita selalu selalu sama Al"

Flashback off

Entah kenapa Aldrian merasa tidak suka melihat Nata berdekatan dengan lelaki manapun termasuk Kenan. Ia sangat tidak suka melihat Nata yang terseyum kearah Kenan dan Kenan yang tersenyum balik kepada Nata. Apalagi Nata yang mengingatkannya pada seorang gadis yang sangat dia sayangi dan Ia rasa Kenan merasakannya juga. Tidak dia tidak akan membiarkan Kenan dekat dengan Natanya.
Natanya? Apa maksudnya dengan kata Natanya, spertinya Aldrian benar-benar harus mengistirahatkan tubuhnya.

¤¤¤

Cahaya masuk melalui celah jendela yang tidak tertutupi tirai di kamar Nata. Hal itu tentu mengganggu kegiatan yang sedang dilakukan Nata. Di hari minggu pagi seperti ini kegiatan apalagi yang akan dilakukan seorang jomblo selain tidur hingga siang. Itulah yang dinamakan kenikmatan hidup. Nata masih tetap setia pada kasur dan bantalnya, tanpa menghiraukan gedoran pintu bertubi-tubi.

"Anak gadis bukannya bangun pagi masak kek, malah molor, gini amat jomblo malem minggu kerjaanya begadang mulu," Omel Bagas di balik pintu Nata,Bagas kembali menggedor pintu Nata dengan tidak sabaran "Jomblo bangun lo, gue laporin Bunda ya. Biar gak ada tuh namanya oleh-oleh album Be-te-es." Lanjut Bagas masih dengan omelan yang langsung membuat Nata terkesiap hingga rela meninggalkan tempat tidurnya.

"Iya sabar napa lo, ngancem mulu kerjaannya. Ini gue udah bangun puas lo." Sahut Nata jengkel dan berjalan menuju kamar mandi.

Ayah dan bunda Nata memang kini sedang pergi keluar negeri yang pastinya korea selatan tempat para bias-bias  Nata berdiam.
Ayah dan bunda Nata pergi ke korea karena ada alasan bisnis Ayahnya dan bundanya ikut pergi untuk menemani sang ayah. Sejak berangkat  Nata sudah di iming-imingkan Album biasnya yaitu BTS yang sudah bertanda tangan langsung dari ketujuh anggota boyband korea itu oleh bundanya. Itulah yang menyebabkan Nata langsung terbangun saat Bagas mengancam akan melaporkan sikapnya ini kepada bundanya yang pasti tidak akan memberikannya Album biasnya itu.

Setelah selesai dari kamar mandi Nata memutuskan untuk turun kebawah. Perutnya kini sudah keroncongan, ini memang sudah lewat dari jam sarapan malah mendekati jam makan siang namun Ia baru bangun.
Sesampainya di meja makan dia sudah di sungguhi sepiring nasi goreng dan segelas suau coklat kesukaanya yang mungkin kini sudah tidak hangat lagi.

Nata segera duduk untuk menyantap makanannya namun sebelum sesendok nasi goreng sampai kemulutnya terdengar suara Bagas "enak banget ya,baru bangun turun langsung makan. Untung gue oarangnya sabar yang mau nyumbang sedekah buat jomblo,"

Nata memdelik mendengar perkataan Bagas "apaan sih lo, gak iklhas banget,"
Nata melanjutkan memakan nasi goreng yang belum sesendok  masuk kedalam mulutnya.

"Lo tuh yang kebonya kebangetan,gue tahu lo begadang semalem nonton korea-korea itu tuh. Harusnya malem minggu tuh lo keluar  jalan-jalan kek ini malah nguruh diri kelihatan banget ngenesnya," ejek Bagas duduk di sofa ruang Tv yang bersebelahan dengan meja makan. Bahkan Nata bisa melihat punggung bagas yang duduk sambil menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

"Eh gue lupa jomblo emang jalan-jalannya sama siapa?"
Lanjutnya dengan suara yang masih terdengar mengejek.
Nata lebih memilih diam tanpa menanggapi dan melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan Nata berjalan menuju ruang Tv dimana Bagas berada dan duduk di sebelahnya.
"Bang keluar yuk bosen gue," ujar Nata yang menatap kearah tv yang sedang menjadi perhatian Bagas.

"Gak ah males gue,lagian gue mau pergi nongkrong sama teman-teman gue. Lo mau ikut emang?" Sahut Bagas menoleh kearah Nata sekilas dan kembali fokus kearaha Tv.

"Ck, gak mau ya gue ikut sama lo,udah ah males gue sama lo bang,"

"Jomblo mah gitu ya sensitif kaya pantat bayi," gumam Bagas melihat kearah Nata sekilas.

Di kamar Nata merebahkan dirinya,dia mengingat kejadian kemarin saat Aldrian mengantarnya pulang dan untuk pertama kalinya Nata melihat senyum hangat Aldrian sambil mengusap rambutnya. Seketika pipi Nata memerah mengingat hal tersebut.

"Ck gue kok kepikiran Aldrian sih,tuh cowok ngapain lagi pake nganter gue pulang segala. Bilangnya ada urusan pas ditanya malah langsung pulang,"
Memang begitu sampai mengantar Nata keruamhnya, Nata bertanya tentang urusan yang Aldrian maksud saat berada di parkiran, bukannya menjawab Aldrian justrus langsung pamit pulang. Namun sebelum itu Aldrian sempat mengusap rambut Nata dan tersenyum hangat kepadanya, sontak hal itu membuat pipi Nata merona.

"Ah.. gue bisa gila nih, dasar es batu," ujar Nata sedikit berteriak dan menutup wajahnya dengan bantal.

¤¤¤

Halo readers haha gak terasa ya udah tahun 2021. Maaf aku gantunginnya kelamaan tolong maaf kan author yang gak nentu ini ya,  entah kapan ceritanya bakalan tamat tapi terus sabar ya nantikan authornya hehe:))
Tetap selalu ingat untuk komen dan vote.

 Maaf aku gantunginnya kelamaan tolong maaf kan author yang gak nentu ini ya,  entah kapan ceritanya bakalan tamat tapi terus sabar ya nantikan authornya hehe:))Tetap selalu ingat untuk komen dan vote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih bonus fotonya Nata ya. Oh iya untuk cast-nya segini dulu ya. Nanti kalau ada pemeran yang baru pasti aku kenalin lagi ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jomblo? Itu GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang