26 // Sesama Mantan

4K 370 4
                                    


Happy reading! 💞

🐁🐈

Setelah kepergian Rangga satu jam yang lalu. Ocha sekarang sudah rapi dengan pakaiannya. Setelan jumpsuit berwarna ungu sudah melekat ditubuhnya, bersiap untuk keluar. Rambut panjangnya ia kucir kuda.

Entah ke mana tujuannya di malam minggu ini. Ocha hanya merasa bosan berdiam diri di dalam rumah, sedangkan Rangga malah asik berkencan ria dengan gebetan barunya. Itu tidak adil.

Jadi Ocha memutuskan untuk ikut keluar walau seorang diri, niatnya hanya sekadar mencari angin malam dan berkunjung ke taman kota untuk membeli nasi goreng kesukaannya di dekat sana.

Setelah mengunci rumah, seketika ponselnya berbunyi menandakan ada notifikasi masuk. Notifikasi yang bukan berasal dari grup. Karena Ocha sudah membedakan nada notifikasi dari grup dan personal chat.

Dengan cepat jarinya membuka pesan itu, dari seseorang yang selalu saja berhasil membuat kedua sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk seulas senyum.

KAFKA
Jalan kuy, malmingan kita.

Kuy.

Cus otw rumah lo, siap2!

Ehh jangan!

Dengan cepat Ocha menggerakan jarinya, untuk mengetikkan sebuah pesan larangan. Bisa dapat rentetan pertanyaan dirinya kalau sampai Kafka tahu ia tinggal di sini.

Loh knp?

Gue lagi di kedai es krim, lo ke sini aja ya.

Siap meluncur.

Ocha menghembuskan napas lega. Untung saja rumahnya-eh, rumah Rangga maksudnya-dekat dengan kedai es krim yang sering ia kunjungi dulu bersama Kafka. Jadi ada alasan untuk mengelak agar Kafka tidak menjemputnya di rumah Mimom.

Dengan cepat Ocha berjalan keluar kompleks perumahan. Kakinya berjalan dengan santai menyusuri trotoar, hingga berhenti di sebuah kedai es krim yang begitu ramai di malam minggu ini. Ocha segera mengantre dan memesan es krim chocolate gelato.

Setelah sudah mendapatkan apa yang dirinya mau, Ocha segera keluar dari tempat itu dan duduk di bangku yang ada di luar kedai. Menunggu Kafka datang, ia asik mencicipi es krimnya.

Tak lama kemudian matanya kembali meneliti parkiran, ternyata seseorang yang ditunggunya malah duduk manis di atas motor tanpa menghampirinya. Entah sejak kapan kehadirannya, Ocha tidak menyadari. Pasalnya, ia masih asik menikmati es krimnya.

Cowok itu hanya tersenyum geli saat Ocha baru menyadari kehadirannya. Lalu cewek berkucir kuda itu menghampiri Kafka.

"Enak ya, asik makan es krim sendiri. Buat gue mana?" tanya Kafka karena hanya ada satu es krim ditangan Ocha.

Ocha menyengir kuda. "Mau juga?"

"Iyalah," sahut cowok itu sekenanya.

"Nih, buat lo deh." Ocha menyodorkan es krim ditangannya yang sudah sisa setengah.

"Gak sopan ya, sama yang lebih tua. Masa dikasih sisaan," protes Kafka, membuat Ocha terkekeh pelan.

Married with Enemy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang