7

3 0 0
                                    

Cheonsa masih menidurkan Micha disana. Ia hanya diam menatap bayi kecil itu sesekali menggeliat.

Myungji hanya menatap kakaknya dari ambang pintu.

"Permisi, nona..." seorang perawat bayi mengejutkan Myungji.

"Oh... Iya, silakan." Ucap Myungji.

Perawat itu masuk kedalam kamar. Perawat baru Micha tiba tadi pagi.

"Nona..."

Cheonsa menoleh. "Ah iya... Aku titip Micha ya... Jika bangun, beri dia susu." Ucap Cheonsa.

Perawat itu tersenyum mengangguk. Cheonsa cepat menyahut tasnya. Daejun menunggunya.

"Eomma pergi dulu..." ucap Cheonsa mengecup pelan pipi gembul Micha.

Cheonsa melangkah cepat. Ia tak ingin Myungji mengomel.

Myungji melihat kepergian sang kakak, memilih diam.

"Terserah apa maunya..." ucap Myungji pelan kembali menutup pintunya.

---

"Pesanlah makanan..."

"Kita tunggu, Cheonsa dulu." Ucap seorang wanita menatap kesal kearah Daejun.

"Kau bilang, kau lapar?" Tanya Daejun.

"Iya... Tunggu dulu..." ucap wanita itu masih saja bersikeras.

Pintu cafe terbuka, menampakkan Cheonsa disana.

"Cheonsa-ah!?" Pekik wanita itu histeris, Yeonsa.

Cheonsa tersenyum, menghampiri lantas mendekap wanita itu.

"Aigoo... Perutmu makin menggemaskan saja. Bagaimana bayimu?" Tanya Cheonsa.

"Dia baik. Hanya sesekali bergerak." Ucap Yeonsa.

Cheonsa menoleh menatap Daejun. "Oppa..." ucap Cheonsa manja mendekat.

"Aigoo, aigoo... Anak ini..."

Yeonsa tersenyum. Suaminya dan Cheonsa sudah terbiasa begitu.

"Aku mau meminta ijin..." ucap Cheonsa melepas Daejun.

"Apa?" Tanya Daejun. Cheonsa duduk disamping Yeonsa yang juga menatapnya bingung.

"Aku akan menikah." Ucap Cheonsa. "Apa?" Tanya Yeonsa menoleh terkejut.

"Apa? Kau kemarin bilang diselingkuhi. Sekarang kau menikah?" Tanya Daejun.

Cheonsa menarik nafas. Ia menceritakan semua. Mulai dari ia yang harus menjadi sekretaris keluarga Oh hingga akhirnya ia dijodohkan dengan Seojun.

"Dan kau menerimanya?"

"Bukannya kau tahu siapa yang membantu hidupku sebelum ini?" Tanya Cheonsa.

"Tapi kau tak perlu memaksakan diri, sayang..." ucap Yeonsa.

Cheonsa menggeleng. "Aku tidak memaksakan apapun..."

"Myungji, apa yang dia katakan?" Tanya Daejun.

"Ya... Begitulah... Tentu ia marah. Memang tak tahu diri..." Ucap Cheonsa tersenyum.

Yeonsa menarik nafas. "Hei..." "Yeonsa-ah... Kau harusnya tahu apa maksudku bukan?" Tanya Cheonsa.

Daejun diam, percuma jika ia bicara sekalipun. "Asal kau bisa terbuka pada kami. Kau mengerti?" Tanya Yeonsa.

Cheonsa mengangguk. "Ayo makan. Biar aku yang membayarnya. Apa kau sudah ngidam? Kau mau apa?" Tanya Cheonsa sambil memanggil pelayan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only this DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang