8

709 52 0
                                    

- Nio Pov

Aku menatap wanita disampingku yang sudah tertidur lelap dengan mudahnya. Aneh padahal tadi dia bilang tidak bisa tidur. Satu tanganku aku jadikan bantal untuk kepalaku. Aku berpikir duniaku tiba-tiba saja berubah dengan drastis. Rasanya baru kemarin aku begitu memuja Anata,calon kakak iparku. Tapi sekarang aku malah tidur dengan wanita yang mengandung anakku. Jujur saja akupun begitu shock saat tahu dia mengandung anakku. Sempat terpikir bisa saja itu bukan anakku. Tapi setelah menerima hasil penyelidikan orang terbaikku aku tidak bisa lagi menyangkal apapun. Apalagi aku adalah pria pertamanya.

Apa yang akan aku lakukan? Aku akan menjadi ayah. Apa aku bisa menjadi ayah yang baik seperti daddy? Lalu bagaimana dengan wanita ini? Ibu dari anakku. Kata menikah belum ada didalam kamus hidupku untuk sekarang. Apalagi menikah dengan wanita yang baru saja aku kenal. Aku akui dia memang sedikit menarik perhatianku. Entahlah semua terasa terlalu mendadak untukku.

Aku menatap sekali lagi wajah wanita disampingku. Aku bisa merasakan nafas teraturnya karena kepalanya terlalu dekat denganku. Dia tidur dengan bahuku sebagai bantalnya. Aku menarik selimut menutupi belahan dadanya yang terlihat. Aku juga pria normal oke. Aku menutup mataku mencoba untuk tidur. Semoga saja bisa. Ranjang kecil ini membuatku sangat tidak nyaman. Tapi aku tidak berani banyak bergerak takut membangunkan wanita disampingku ini. Baiklah mari kita tidur.

KEESOKAN HARI

Suara dering ponsel begitu mengganggu tidurku pagi ini. Astaga siapa yang menelepon pagi-pagi begini. Mataku ikut terbuka saat merasakan Victoria bergerak bangun mengambil ponselnya.

" Hallo " Suaranya serak khas baru bangun tidur. Matanya hanya terbuka setengah. Bukti dia masih butuh tidur lagi. Rambutnya berantakan dan dia tidak memperdulikannya.

" ..... "

" Ha? Jam berapa sekarang? " Dia berteriak dan sibuk memeriksa jam diponselnya. Aku melihatnya sebagai sebuah tontonan. Ekspresi paniknya lucu juga.

" ..... "

" Astaga alarmku tidak berbunyi. Apa Miss Gemma sudah datang? Aku akan segera kesana. Matilah aku. " Victoria berjalan cepat dan membuka lemari. Menarik asal baju didalamnya kemudian menutupnya dengan kaki. Menimbulkan suara yang cukup keras.

Aku berjalan menghampirinya dan mengambil ponselnya yang dia jepit diantara telinga dan bahunya kemudian mematikannya. Dia membulatkan matanya dan menatapku galak.

" Apa yang kau lakukan? " Teriaknya kencang berusaha mengambil ponselnya dari tanganku.

" Kamu bebas bekerja hari ini. Aku sudah menghubungi Gemma untuk memberimu libur hari ini. "

Dia terdiam mencerna perkataanku.

" Kenapa? Aku tidak mengerti. Gajiku akan dipotong jika aku tidak bekerja. " Tangannya bersedekap didadanya menunjuk penjelasan.

" Aku akan membawamu ke suatu tempat. Bersiaplah. " 

" Kemana? "

" Cukup untuk pertanyaan." Aku mendorong pelan tubuhnya menuju kamar mandi.  " Sekarang tutup pintunya dan mandi lah. Atau aku yang akan memandikanmu. "

Brakk

Suara pintu dibanting terdengar keras. Diikuti suara makiannya.

" SIALAN KAU NIO. " Aku terkekeh mendengar makiannya yang keras itu. Lumayan juga untuk hiburan pagi ini.

Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya yang terlihat sangat sexy. Wajahnya yang polos tanpa make up justru membuatnya terlihat semakin menarik. Dia memakai bedak tipis dan mengeringkan rambutnya. Sama sekali tidak memperdulikanku. Dia sudah siap sekarang. Dia memakai celana pendek dan juga kaos kebesaran. Mungkin terlihat biasa dimata orang tapi terlihat sangat menarik dimataku.

DESTINY ( Nio And Victoria )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang