AUTHOR POV
Seorang pria berjalan terburu buru saat semua orang berhamburan keluar dari kelas masing masing karena jam pelajaran telah usai. Dia berjalan menuju ruangan di samping perpustakaan yang bertuliskan "UKS PUTRI". Perlahan tanganya menggapai gagang pintu dan membukanya.
Ceklek...
Suara pintu yang terbuka membuat Zia mengalihkan fokusnya pada buku yang ia sedang baca. "Itu pasti si Echa" bantin Zia berbicara.
"Echa lo kok lama banget si beli makanan sama air minum doang. Inikan dah bel pulang" Ucap Zia sedikit berteriak pada seseorang yang ia kira adalah Echa.
"Zia lo dah mau pulang?" Tanya Zaidan tanpa menghiraukan ucapan Zia barusan. Ya lelaki yang menghampiri Zia ke uks adalah Zaidan.
"Ya iyalah Cha masa gue mau tidur terus disini" Jawab Zia tanpa melihat Zaidan,dia sedang sibuk merapihkan kembali tempat tidur di uks yang membuatnya membelakangi Zaidan dan tak menyadari itu bukan Echa.
"Woy kalo orang ngomong itu tatap dong!" Kata Zaidan sedikit kesal karena Zia terus saja membelakanginya.
"Ish apaan si Cha gue kan la... ZAIDAN!!" Ucapan Zia sedikit terputus karena dia baru berbalik dan kaget ternyata yang di ajak bicaranya dari tadi itu Zaidan bukan Echa. Ehh gak peka banget si jadi cewe,wkwk author.
"Loh kok elu sih? Si Echa kemana?" Tanya Zia bingung karena tak melihat sosok Echa di seluruh penjuru ruangan. "Perasaan tadi gue lagi ngomong ama si Echa lah kenapa malah Elu?!" Sambungnya lagi.
"Heh mimiperi dari tadi lo itu ngomong sama gue. Sama sih lo gak bisa bedain mana suara laki laki mana suara cewe?" Heran Zaidan.
"Ya maaf baperan amat si lu jadi cowok,gue kan gak tau" Ucap Zia meminta maaf,sambil menyatukan jari telunjuk kanan dan jari telunjuk kiri miliknya.
"Gue kesini mau nga..." Belum sempat Zaidan menyelesaikan ucapanya,Echa datang dengan langkah sedikit berlari sambil berteriak.
"Hai hai hai EPRIBADEH!" Sapa Echa yang membuat Zia dan Zaidan refleks menutup telinga.
"Eh ada Zaidan,gue kira lo sama si Ian di parkiran" Ucap Echa saat mendapati kehadiran Zaidan di uks.
"Cha gue kan tadi pagi dah bilang sama lo gak usah triak triak" Ucap Zia dengan penekanan karena sedang menahan emosi. Sedangkan Zaidan hanya memberi ngumaman atas pertanyan Echa.
"Ia maapin ya jutek,Echa lupa" Jawab Echa mendramatisir sambil menggigit bibir bawahnya. "Yaudah deh Zizi mendingan sekarang kita pulang yuk" Ajak Echa daripada ribut lagi dengan sabahatnya.
"Eh gak bisa gitu dong,gue mau ajak Zia pulang bareng sama gue" Kata Zaidan tak terima dengan tawaran Echa.
"Lah kalo Zia pulang bareng lo trus gue sama siapa dong? Gak,gak bisa!" Balas Echa tak terima. "Emangnya lo mau Zia?" Tanya Echa pada sahabatnya.
"Ya gue si mau-mau aja kenapa enggak Ucap Zia memanas manasi Echa itung-itung bales dendam.
"Ih lo kok gitu sih,gak biasanya juga lo mau pulang bareng ama ni kutil onta" Kata Echa sambil merengek tak terima.
"Ah biasanya juga lo sering ninggalin gue sendirian di halte. Ini itung-itung bales dendam gue ke lo" Ucap Zia
Sedangkan Zaidan tak percaya dengan apa yang barusan Zia bilang,dia mau pulang bersamanya? Biasanya jika Zia di tawari pulang bersamanya dia akan menolak tapi kali ini lain. Zaidan hanya bisa menutupi wajah senangnya dengan ekspresi so datar andalanya sejak dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIDAN
RandomNama kita memang bisa disatukan,tapi apakah perasaan kita dapat menyatu? "Iiiii lo tuh ya,selalu aja buat gue kesel. Bisa gak sih sehari lo gak usah ganggu gue,kalo perlu lo jauh jauh deh dari gue" ~Zia "Heh awas lo mimiperi,nanti cinta sama gue!" ~...