Akan tiba pada suatu ketika nafasmu tinggal satu atau dua kali hembusan saja. Dadamu sesak entah mengapa. Pandanganmu kabur, buram tak jelas. Pendengaranmu melemah perlahan. Semua kemampuan inderamu menghilang.
Perlahan ...
"Aku kenapa ya Allah?"
Lalu tiba-tiba ingatanmu terlempar jauh! Kamu seperti melihat dirimu sendiri di lahirkan.
Lalu tumbuh besar hingga sekarang.
Kau akan melihat tawa dan tangis orang-orang yang kamu sayang.
Dunia yang akan kamu tinggalkan seakan-akan menertawakanmu.
Kau akan meninggalkan orang tuamu, sahabatmu, saudaramu, hartamu. Tak ada satu pun yang kamu bawa dalam kubur!
Kau terlempar ke masa lalu, ketika kau melakukan dosa tanpa merasa berdosa. Ketika kau agungkan dunia di atas segalanya. Ketika ibadah kau abaikan.
Dan kau terhempas kembali pada ragamu sekarang!
Malaikat maut menjemputmu dan kau menggigil ketakutan!
"Ya Allah, aku belum siap!" Kau pun menangis.
"Ya Allah, izinkan aku hidup lebih lama!" Kau memohon dengan penuh pengharapan. Padahal kau tahu tak ada gunanya tawar menawar saat itu.
Akan tiba suatu masa kau sesali semuanya!
"Andai bisa ku ulang hidupku, akan ku habiskan hidupku beribadah pada-Mu!" Rajukmu.
Terlambat sobat! Dan itulah hari dimana penyesalan umat manusia di ujung umurnya.
Akan tiba suatu masa ketika manusia amat merugi. Andai ia tahu, ia tidak akan mendewakan dunia itu.
Akan ia jauhi semua yang Allah larang dan lakukan yang Allah perintahkan. Namun semuanya terlambat. Kesadarannya memudar! Ia merasa tertolak oleh raganya.
Jiwanya melayang! Ia melihat raganya dengan penyesalan yang dalam. Dan pada Allah lah segala perbuatannya dipertanggung jawabkan.
😥😥😥
Inilah dunia, maka berhati-hatilah.
“Bagaikan fatamorgana,” seperti itulah dunia. Ia adalah kehidupan yang tidak abadi, kebahagiaan yang menipu, dan kesenangan yang semu. Namun, sangat disayangkan masih saja banyak yang tertipu. Apakah mereka ini tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu akan hakikat dunia yang sebenarnya? Dunia ini fana, dan kenikmatan di dalamnya juga sementara. Dunia ini hina, tidak sebanding dengan nilai seekor nyamuk yang lemah tanpa daya. Bahkan dunia ini pun terlaknat, beserta apa yang ada di dalamnya, kecuali kebaktian, kebajikan, dan amal saleh.
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
.
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. al-Hadîd [57]: 20)#PengingatDiri
Goresan Pena
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
No Ficción[AREA BEBAS BACA GAK DI VOTE GAK APA-APA YANG PENTING DI BACA] Goresan Pena adalah untaian kalimat yang dituangkan penulis melalui berbagai sumber agar pembaca bisa mengambil pelajaran. Didalam cerita ini memuat kata-kata motivasi serta nasehat yang...