point 9

765 10 2
                                    

Setelah cukup beristirahat aku mencoba memberanikan diri untuk menuju kamar kak rafa,

Aku mengetok pintu berkali kali dan hasilnya nihil, tidak ada jawaban dari yang empunya kamar tersebut.


Aku masuk ke kamar nya dan aku coba mengetuk pintu kamar mandi, sebelum mengetuk kak rafa sudah membuka pintu kamar mandi membuat aku kaget dan auto tutup mata, karna kak rafa hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggangnya.

Ada apa ?

Emmmm, kak rafa dari kapan sampai Indo? (sambil mengarah ke ujung kasur milik kak rafa)

Dua jam setelah dapet kabar dari bunda kamu sakit aku langsung ambil cuti dan pesen tiket kesini. (mengarah ke aku, aku panik dan tegang)

CUP.. bibir kak rafa mendarat tepat di kening ku

Kamu harus banyak istirahat nurut sama bunda, kak rafa ga bisa jagain kamu 24 jam, karna harus urus perusahan dan oprasi pasien, tapi aku berusaha selalu ada buat kamu. (memeluk ku) * kak rafa udah pake baju ya, Cuma ngga di ceritain

Aduh... aku harus bales pelukannya atau ngga ya??? Tapi pengen banget peluk dan pengen cium....hadeh bawaan hormon kali ya (dalam hati)

*************

Kak rafa ngajak aku jalan2 ke taman deket rumah kebetulan hari ini hari sabtu jadi bisa sedikit santai,

Kak rafa.....(panggil ku)

Emmmmmm

Kalau aku nanya boleh ? tapi jangan marah ya. (sambil garuk2 kepala)

Ia boleh..tapi yang berbobot ya kaya badan kamu (tersenyum kecil)

Ihhhhhhh jahat banget, emang aku gendut apa ?(sambil manyun)

Ngga kok, aku bercanda.... (ngelus rambut aku ) bluuussss muka aku jadi merah.

Kak, apa kak rafa suka sama aku? Apa kakak mengharapkan anak yang didalam sini ? (nunjuk ke perut)

Aku..........

************* bersambung ****************

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kakak Ku Suami KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang