Part 9

131 114 72
                                    

Motor berhenti di parkiran KFC, kfc? padahal ku pikir Aryan hanya bakal membawaku makan di warteg saja. Tetapi tidak.

Aku tidak ingin berbohong aku senanglah belum lagi aku sangat suka kulit ayamnya kfc, maaf mungkin menurut kalian ini berlebihan tapi memang ini yang ku rasakan.

Aryan dan Aku sudah turun dari motor, melangkah masuk ke dalam.

"Mau makan apa?"

Pertanyaan apa ini?

"Makan ayam lah, masa ke kfc makannya pizza Ar?" Jawabku membuat Aryan terdiam menggaruk belakang kepalanya yang pastinya tidak gatal.

Aku tertawa terbahak bahak melihatnya.

Aryan melangkah mencari tempat duduk yang kosong, aku mengikutinya "Y-yah maksud gw, lu mau apa lagi selain ayam, masa ayam doang?"

Aku yang berada tepat di belakangnya tertawa kecil. Aku baru tau dia selucu ini.

Aku menyamakan langkah ku dengannya "Terserah, gw ngikut, tapi boleh minta yang satu ini gak?"

Kami berdua berhenti di sebuah meja dan kursi yang kosong di dekat jendela.

"Apa?"

"Es krim hehe." cengirku.

Aryan lagi lagi mengacak rambutku hingga berantakan "Iya deh, kalau gitu gw pesan dulu, tunggu di sini!"

Aryan melangkah meninggalkan ku yang sedang merapikan rambutku. Huff jangan sampai ini jadi kebiasannya nanti.

Aku sudah duduk tepat di samping kaca jendela.

Aku yang sedang menunggu, menyalahkan layar hpku. Aku sedikit kaget melihat jam ternyata sudah 17:30.

Aku teringat belum memberi tahu mama kalau aku akan pulang telat. Aku kemudian segera menelponnya.

"Halo ma."

"Kamu di mana tha? kok belum pulang? mama udah di rumah nih."

"Maaf ma, Atha lupa bilang kalau Atha bakal pulang telat."

"kenapa memangnya? kamu lagi ngumpul yah?"

"Ah bukan ma, aku lagi nemenin teman ku, di suruh pak wandi."

"ohh gitu yah nak. pulangnya jangan malem banget, kalau udah selesai langsung pulang yah."

"Siappp ma, Atha tutup dulu yah!"

Sambungan terputus. 15 menit kemudian Aryan akhirnya kembali dengan pesanan yang akan kami makan.

"Maaf lama."

"Iya tau, kan rame."

Aku dan Aryan langsung melahap makanan kami.

Aku sudah menghabiskan nasi dan ayamku, menyisakan kulit untuk ku makan terakhir. Kalian juga pasti gitu kan, yang di suka di makan paling akhir kan kan wkwk.

"Kenapa kulitnya gak di makan? gak suka? sini biar gw makan." Aku segera menghentikan ketika tangan Aryan ingin mengambil kulit ayam milikku.

"A-anu gw suka, tapi buat lo aja deh gw kenyang hehe." Bohongku melepas tangannya.

Apa yang barusan ku katakan? Aku mengikhlaskan kulit ayam demi cowok satu ini?

Aryan mengangguk dan kemudian melahap kulit ayam milikku dengan wajah riang gembira, sepertinya dia juga menyukai kulit ayam.

Aku hanya memandangnya, mengutuk diri ku dalam hati, bisa bisanya aku mengalah dengan cowok di depanku saat ini. "kulit ayam sayang, maaf yah bukannya aku gak mau, cuma entah kenapa mulutku terpeleset mengatakannya tadi." Ucapku dalam hati.

AthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang