Kayla memperhatikan jalanan dengan pikiran yang berkecamuk. Ia merasa sangat khawatir sekarang.
Sarah yang melihat Kayla yang nampak tak tenang pun bertanya.
"Kamu kenapa sayang" ucap Sarah sambil mengelus rambut Kayla yang halus.
"Kita akan tinggal dengan siapa nanti?" Tanya Kayla canggung. Dia masih canggung dengan keluarga barunya. Walau kandung, mereka baru bertemu setelah berpisah bertahun tahun.
Sarah pun menjelaskan kalau ia memiliki 2 om dan tante. Omnya adalah saudara papanya. Lalu memiliki 4 sepupu laki-laki.
Kayla semakin khawatir memikirkan sangat banyak keluarga yang tinggal disana. Apa mereka akan menerimanya?
"Tenang sayang, mereka semua akan menerimamu dengan tangan terbuka" ucap Bayu seakan mengerti apa yang dipikirkan putrinya.
"Kami semua sudah menunggu Clara dari dulu" ucap Abraham menambahkan yang membuat Kayla bingung.
"Nama kamu dulu itu Kayla Claretta Alcander, kami memanggil kamu Clara" ucap Bayu.
"Tapi Kayla tetap pengen memiliki nama Kayla Aura. Setidaknya ada kenangan orang tua angkat Kayla dengan nama Aura" ucap Kayla pelan yang disetujui semuanya.
"Kayla Aura Alcander" ucap Abraham.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Leo penasaran ada apa dengan orang-orang dirumahnya yang terlihat sangat sibuk menata rumah dengan baik.
"Mi, ini ada apa sih? Emang ada tamu penting?" Ucap Leo sudah tidak bisa menampung rasa penasarannya.
"Kamu tuh dari pada kepo mending kamu bantuin orang-orang" ucap Citra nampak tak memerdulikan sang putra.
Leo yang diperlalukan seperti itu pun hanya melototkan matanya lalu segera berlalu.
Saat ingin menuju ke kamarnya, ia melewati sebuah kamar lain dan melihat sang bunda dan beberapa maid sedang merias kamar tersebut.
"Bunda, ini ada apa? Kenapa kamar adek dihias seperti ini?" Tanya Leo makin penasaran.
"Duh jangan tanya-tanya dulu ya Leo. Bunda lagi sibuk ini" jawab Dewi.
Leo pun terdiam memikirkan sesuatu. Setelah itu ia langsung melebarkan matanya lalu berteriak sangat kencang.
"ENGGAAAAAAKKK" teriaknya menggelegar. Bahkan Citra yang ada di lantai bawah pun langsung berlari naik melihat apa yang terjadi.
"Kenapa kenapa, ada apa? Kamu kesurupan? Mba Dewi tolong panggil dukun mb-" ucapan Citra terpotong oleh Leo yang langsung menyahuti maminya dengan kesal.
"Mami! Leo gak kesurupan" ucap Leo sangat kesal.
Citra pun langsung menggetok kepala Leo. "Terus kamu kenapa teriak-teriak gitu hah?! Ini rumah bukan hutan. Kalau mau teriak sana ke hutan jangan disini"
Leo pun langsung mengelus kepalanya yang terasa sakit. "Kenapa kamar adek diginiin? Kalian pasti ingin mengadopsi anak kan? Enggak Leo nggak setujuu!! Sampai kapanpun Leo nggak bakal terima" ucap Leo dengan menggebu-gebu.
Citra hanya menatap datar sang anak sedangkan Dewi menggeleng-gelengkan kepalanya heran dengan perilaku keponakannya.
"Sudah?" Tanga Citra datar dibalas anggukan oleh Leo. "Yasudah sana" lanjutnya kemudian berlalu dari hadapan Leo yang terbengong melihat tingkah sang mami.
"Kamu yang waras ya nak" ucap Dewi sambil mengusap kepala Leo lalu berlalu.
Leo memegang dadanya dengan wajah yang dibuat seolah-olah sangat tersakiti. "Teganya teganya teganya" ucapnya lalu pergi kembali ke bawah. Ia bahkan tidak jadi ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother
Teen FictionCover by graphic_cii Kayla tidak menyangka, hidupnya yang sederhana berubah 180 derajat menjadi anak orang kaya seperti di novel yang biasa ia baca.