Kelemahan terbesar yang aku miliki adalah ingatanku yang buruk, dengan kata lain, aku seorang yang sangat pelupa. Aku sering sekali mendapatkan masalah karena hal ini. Barang - barang yang penting sering sekali tertinggal di segala tempat. Untungnya walau memiliki kekurangan, aku mendapatkannya. Seseorang yang sangat spesial untukku. Aku menikah dengannya sekitar dua tahun yang lalu. Dia adalah pria yang sangat teliti dan cekatan. Sering sekali dia mengingatkan ku tentang segala hal. Berulang - ulang aku melupakan sesuatu, tapi tak henti - hentinya dia mengingatkan ku dengan sabar. Aku tidak tahu mengapa aku bisa seberuntung ini bertemu dengan pria sebaik dirinya. Tetapi pada suatu hari, aku melakukan suatu kesalahan yang sungguh fatal.
Pagi itu seperti biasanya aku menyiapkan sarapan, kemudian membantu suamiku bersiap untuk pergi bekerja. Setelah memakaikan dasi, dia pun pamit dan pergi dari rumah. Kemudian aku membersihkan rumah, mandi, dan kemudian menonton televisi setelahnya. Tiba - tiba pada tengah hari, terdengar bunyi pintu apartemen yang terbuka. Suara langkah yang tergesa - gesa, membuatku segera menengok ke sumber suara. Suami ku dengan penampilan yang kacau dan keringat yang mengucur bertanya kepadaku.
"Dimana dia?"
Aku mengernyitkan dahi, berfikir selama beberapa saat. Saat aku tersadar, aku berlari sejadi - jadinya menuju ke kamar mandi. Kakiku lemas, aku terjatuh di atas lantai kamar mandi yang basah. Dia mengapung disana, bayiku.