Coda : A Sweet, Awkward, and Affectionate Lan Zhan To Wei Ying

01

(Sebab, hanya dengan Lan WangJi lah Wei Ying ingin menua.)

*

*

Feily_Onn proudly present

[Spin off] Coda :
A Sweet, Awkward, and Affectionnate Lan Zhan to Wei Ying

*

*

"Wei Ying, kau ingin selai coklat atau kacang?"

"Sudah kubilang singkirkan selai kacang itu dari dapurku, Lan Zhan, aku membencinya."

"Itu bagus untuk tambahan protein."

"Jangan memaksaku makan sesuatu yang mirip lumpur, itu menjijikkan."

Wei Ying berjalan melewati ruang tengah, memberi satu ciuman singkat di pipi kiri Lan WangJi sebelum menengok ke arah konter dapur. Di meja keramik panjang itu, sudah tersedia dua tangkup roti tawar hasil panggang toaster, siap diolesi selai.

Wei Ying mengambil alih pisau selai dari tangan Lan WangJi, mengedipkan satu mata dan tersenyum. "Sana menonton TV, ini seharusnya jadi tugasku."

Lan WangJi menggeleng, sorotnya yang terang menampilkan jejak kelembutan. "Kau baru pulang jam satu tadi malam, duduklah."

Untuk Lan WangJi, pria itu adalah orang yang lebih banyak bertindak daripada berbicara. Begitu kata-katanya selesai, dia sudah meletakkan kedua tangan di bahu Wei Ying, mendorongnya duduk di kursi makan.

Wei Ying tersenyum. "Sangat perhatian seperti biasa. Padahal kau juga baru pulang jam dua belas."

"Aku tertunda karena SiZhui."

Wei Ying tersenyum menerima piringnya, menggumamkan terima kasih sambil lalu, "Junior yang katamu fans ku itu?"

"Ya."

"Kenapa dengannya? Kukira ada pasien gawat darurat karena kau terlihat lelah sekali tadi malam. Kau bahkan tidur di sofa. Jika aku tidak membangunkanmu, kau akan mati membeku."

Lan WangJi menampilkan senyum singkat, menahan Wei Ying yang hendak menuang air ke gelasnya. "Ini dingin." Kata Lan WangJi saat Wei Ying memandangnya dengan sorot tanya.

Sesaat kemudian, di tangan Wei Ying sudah ada segelas air hangat. Lan WangJi berbicara seraya mengelap pisau dan garpu yang hendak dipakai. "SiZhui akan lulus dari magangnya tahun depan, dan meminta beberapa saran padaku."

Wei Ying mengangguk. "Tapi sampai semalam itu, memang apa saja yang dia tanyakan?"

Lan WangJi menatapnya, lalu mengusak surainya yang memang tidak rapi. "Rotinya akan dingin. Ayo makan."

Maka topik itu terlupakan.

.

.

.

"Jangan mengantarku. Di luar dingin, masuklah lagi ke dalam." Lan WangJi berkata di depan pintu.

Wei Ying mengangguk, membenahi kerah Lan WangJi yang sedikit kusut. "Aku akan ke studio jam sembilan, kau ingin aku ke rumah sakit saat jam makan siang?"

Lan WangJi terdiam, lalu menggeleng. "Ini musim dingin. Ada lebih banyak pasien di rumah sakit. Aku tidak ingin kau tertular."

Wei Ying memikirkannya, akhirnya mengangguk. "Baiklah. Sampai ketemu nanti malam?"