1 Permintaan Anna

419K 3.8K 3
                                    

Sudah setahun kematian Anna. Pengacaranya benar-benar menepati janji untuk memanipulasi kematiannya menjadi kecelakaan, bukan bunuh diri dan menyumbangkan organ tubuhnya kepada orang lain.

Semenjak Anna meninggal, Farrel putranya terus murung serta mengalami sedikit gangguan mental. Anak itu merasa sangat kehilangan ibunya. Meski ia telah memiliki ibu sambung, hal itu tidak mengubah apapun. Farrel tetap merindukan sosok ibu kandungnya.

Bahkan Farrel menjadi benci bertemu orang baru dan selalu menyendiri. Meski baru berumur 6 tahun, Farrel bisa memahami atas semua yang terjadi. Apalagi setelah ayahnya membawanya pergi setahun lalu, dan tinggal bersama ibu barunya.

Darrel merasa sangat bersalah sebagai ayah. Ia juga terpuruk semenjak kematian Anna. Padahal mereka sudah bercerai karena Anna selingkuh.

Tapi entah kenapa Darrel merasa... jika ia lebih baik diselingkuhi daripada ditinggal pergi untuk selamanya.

Jika tahu Anna akan pergi secepat ini, Darrel tidak akan menceraikannya, meninggalkannya, menyakitinya, Darrel sangat mencintainya!

Dan kini karenanya, Farrel menjadi anak yang passif juga pendiam. Sering murung, serta harus ditangani oleh psikolog. Farrel juga menjadi anak yang tempramen dan suka marah-marah.

"Sayang makan..." Alesya, ibu sambungnya mencoba merebut hatinya. Selalu dan selalu mencoba, namun jawaban anak itu masihlah sama.

"Kamu bukan mamaku!" Teriaknya kencang, sambil menepis piring hingga pecah dan berserakan di lantai.

"Farrel..."

"Kamu bukan mama! Pergi...!!!" Teriaknya lebih histeris lagi.

Darrel menarik Alesya pergi dari kamar. Ia sudah memperingatkan untuk tidak perlu mendekati Farrel, namun wanita itu keras kepala. Lagipula pernikahan mereka terpaksa!

Tetapi meski begitu, Darrel sangat menghargai sikap baik dan sayangnya Alesya terhadap putranya.

"Alesya, Farrel masih butuh waktu."

"Sampai kapan?" Alesya berkaca-kaca. "Aku ibunya sekarang! Aku hanya mencoba dekat dengannya Darrel!" Wanita itu menangis dipelukan sang suami dengan isakan sedihnya.

"Pelan-pelan aja."

"Kapan kamu juga akan terima aku? Aku tahu kamu masih belum bisa move on. Tapi kita sudah menikah! Sampai kapan kamu acuhin aku? Kalian berdua anggap aku orang asing disini."

"Pelan-pelan Sya, ini nggak mudah buat aku. Kita di jodohkan, dan semua orang tau aku sangat mencintai Anna. Bahkan meski dia sudah berhianat sekalipun!"

"Dia sudah meninggal!"

"Aku tau...!!! Tapi aku tetap belum bisa melupakannya. Mengertilah... " Darrel mengusap airmatanya dengan lembut, lalu mengecup bibirnya sebelum meninggalkan Alesya sendirian.

Seperti biasa, ia akan membawa putranya kekantor dan mengajaknya sarapan. Farrel hanya mau makan berdua dengan ayahnya, tidur berdua dengan ayahnya, tanpa orang lain!

Sikap Farrel yang posesif, serta kondisi mentalnya, membuat Darrel belum menyentuh Alesya semenjak mereka menikah. Lagipula Darrel memang belum bisa melakukannya. Masih ada Anna yang menghantuinya.

"Ayo pergi sarapan boy!" Darrel mengacak rambut si kecil dengan bersahabat.

Farrel tak menjawab, anak itu murung seperti biasa. Tanpa ekspresi, dan mengosongkan sorot matanya. Entah kapan kondisi Farrel akan membaik.

*****

Brianna menutup buku kecil berisikan catatan harian seseorang yang telah menolong dan membuatnya hidup sekali lagi. Brianna memeluk buku itu sambil menangis. Ia tidak mengerti harus berbuat apa.

Into Your SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang