1

3.8K 341 50
                                    

Udara di sekitar kota Moongraps tak lagi sama, biru telah berubah menjadi kelabu. Tawa hilang karena duka. Pada salah satu istana bergaya Renaissance dengan kibar aura gelap, Taehyung Evensun tampak berlari terburu-buru.

Mata dia awas, menoleh berulang kali ke arah belakang dengan linang air mata menganak pada sepanjang tulang pipi. Jubah hitam serta pedang yang tertutupi selongsong bergerak mengikuti langkah kaki si pemilik. Napasnya tersendat, debar jantung dia meningkat. Nyaris terjatuh jika tak memiliki keseimbangan yang kuat.

Dia harus lari; lari sejauh mungkin.

Menyembunyikan identitas, menghilang dari jagat raya bahkan lebur tertiup angin.

Dark Forest adalah tujuan utamanya saat ini. Dengan garis pandang mengabur, terisak bersama gemuruh petir yang menggila menghiasi langit. Akal sehat Taehyung runtuh sebab lupa bahwa tak sembarang orang dapat masuk melewati hutan kegelapan.

“Ah!” Ujung lancip ranting pohon menggores lengan kanannya. Baju dia sobek dengan darah mengalir sampai memberi sensasi menyengat sekaligus perih.

Mengabaikan luka dan terus berlari memasuki hutan, tungkai kaki Taehyung tanpa sadar tersandung hingga jatuh tersungkur. Pemuda itu meringis akibat gesekan pada akar pohon yang tertutupi salju tebal. Menggigil hebat, Taehyung coba mengistirahatkan diri sejenak dengan bersandar; bertumpu pada batang pohon.

“Dingin.” bisiknya lirih sembari mempertahankan sisa kesadaran yang ada.

Belum lagi luka goresan pada tangan, entah mengapa Taehyung yakin jika tumbuhan itu memiliki racun dengan intensitas bahaya melebihi 50%

Apa aku akan mati?

Lagi, tangisan lirih hampir pecah. Pikiran buruk melanglang buana menyesali waktu. Jika saja dia sedikit lebih kuat semuanya tidak akan seperti ini.

Tidak, dia harus hidup!

Taehyung tidak bisa menyerah begitu saja dan merelakan nyawa hanya karena ketakutan semata. Tekad bulat pun semangat juang kembali muncul, merebak di seluruh nadi. Iris sapphire itu berkilat lantas bangkit secara perlahan sebelum berjalan terseok-seok dengan satu tangan memegang pohon.

Serangan nyeri juga pening hadir seketika. Mungkin efek samping akibat racun pada luka sebelumnya. Tangan bebas Taehyung merogoh kantong merah yang terikat di pinggang. Taehyung ingat, sebelum pergi; dia sempat memasukan elixir penawar racun tingkat-7 ke dalam kantong.

Meski mahal dengan persediaan terbatas. Mungkin hanya sisa 3. Taehyung rela melepaskan daripada harus mati mengenaskan lalu dimakan oleh sekumpulan serigala liar.

Alchemist selalu meninggikan harga karena tingkat kesulitan dalam pembuatan. Hitungan detik, deru napas Taehyung kembali menjadi tenang tanpa rasa sakit berarti. Wajah dia pun sudah tak sepucat tadi. Elixir ini bekerja terlalu baik.

“Ugh, aku harus pergi.”

Melanjutkan perjalanan jauh, pikiran Taehyung terbagi memikirkan segala kemungkinan. Dia tidak hafal jalur hutan kegelapan. Terlebih ada banyak hewan buas dengan tumbuhan beracun yang mengelilinginya.

Taehyung pesimis jauh di dalam lubuk hati.

Taehyung pesimis jauh di dalam lubuk hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lethiferous | DiscontinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang