Kita Beda Kita Bersama

1.1K 28 6
                                    

Hari itu, Aisyah menunggu Maria datang. Teman sekelasnya itu berjanji ke rumahnya untuk belajar bersama. Memang, Maria tak menjanjikan pukul berapa ia hadir. Namun, sampai siang, temannya itu tak juga datang. Aisyah mulai crmberut, karena ia berencana pergi ke rumah neneknya seusai belajar nanti.

"Maaf, lama nunggu. Aku baru pulang dari gereja," kata gadis kecil yang baru datang. Rambutnya panjang, diikat dua, kanan dan kiri.

"Ya, udah, deh. Ayo, masuk!" ajak Aisyah. Walau sedikit kesal, suaranya masih ramah. Ia tak mau menjadikan keterlambatan sahabatnya sebagai masalah. Kedua murid kelas empat sekolah dasar itu memulai dengan pembicaraan ringan dan dilanjutkan dengan tanya jawab soal.

***

"Maria, aku solat dulu, ya," pamit Aisyah ketika adzan Solat Ashar berkumandan.

"Kok gitu, sih? Besok, 'kan kita ujian, kita harus belajar lebih banyak!" kata Maria protes.

"Kamu tadi datang siang, aku juga nggak ngomel, 'kan?" Aisyah mulai kesal dengan perkataan Maria.

"Tapi, aku, 'kan udah bilang datang agak siang. Lagi pula, aku juga udah minta maaf." Maria berkata dengan nada lebih tinggi.

"Tapi, aku 'kan mau solat," kata Aisyah mengakhiri adu mulut itu, kerena pertengkaran tersebut dilanjutkan dengan saling jambak.

"Aisyah, udah adzan, bukannya solat, malah berantem." Ibu Aisyah datang menghentikan perkelahian itu.

"Aisy nggak boleh solat sama dia." gadis kecil berkerudung putih itu menunjuk perempuan di sampingnya tanpa melihat. Enggan menyebut nama.

"Besok 'kan ujian, saya takut nggak bisa ngerjain soal, kalau belajarnya nggak diterusin," kata Maria membela diri. Ia pun menyembunyikan wajah merahnya. Antara marah dan takut disalahkan.

"Maria, Aisyah, sini duduk!" ajak Bu Fatma -- ibunda Aisyah. Mereka menuruti. Masih tak mau saling memandang.

"Indonesia terdiri dari banyak agama. Ada Islam, Hindu, Budha, Katolik, Kristen. Semua punya tempat, waktu dan cara ibadah yang berbeda. Kita harus saling menghormati! Nggak boleh saling ejek! Nggak boleh ngelarang teman yang beda agama buat ibadah! Karena itu soal kepercayaan masing-masing, hak asasi manusia." Bu Fatma mulai menjelaskan. Kedua anak itu masih diam, sesekali membuang muka ketika tatapan mereka tak sengaja bertemu.

"Yang Islam nggak boleh ngelarang orang kristen ke gereja! Begitu juga kita nggak boleh ngelarang kalau ada teman yang beragama Hindu mau beribadah di pura atau ada teman kita yang beragama Budha mau ke vihara! Kita harus saling menghormati kalau teman kita mau ibadah! Walau kita beda, kita harus saling berteman!" Bu Fatma melanjutkan penjelasannya.

"Aisy, maaf, ya, tadi udah marah-marah. Aku udah larang kamu ibadah." Maria mengulurkan tangannya. Namun, tak mendapat sambutan dari sang teman.

"Aisy, kalau temennya minta maaf, kita harus apa?" tanya Bu Fatma. Aisyah tak menjawab, ia mengulurkan tangan, menjabat tangan sahabatnya. Keduanya tersenyum, lalu berpelukan.

Selesai

Kumpulan Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang