🐥 E N A M B E L A S 🐥

124K 16.5K 8.8K
                                    

"Jambu dan Hamster"

***

"Loh, Kak, mau kemana?" Arthur menghentikan gerakannya yang hendak keluar dari pintu mobil.

"Mau ke kebun Mbah Iin, Pa. Ngambil jambu." Jawab Ayana. Posisi gadis kecil itu kini sejajar dengan Keana dan ibunya yang sedang menggendong Ansell di teras. Si Kembar kali ini mengikuti rutinitas ibunya yang menyambut kepala keluarga pulang di teras sekaligus hendak pergi keluar untuk bermain.

Arthur tahu si Kembar mau keluar dilihat dari penampilannya. Biasanya jika hendak menyambutnya, si Kembar tidak akan repot-repot memakai alas kaki. Sementara kini keduanya sudah memakai sendal dengan baik kemudian Keana juga membawa kantong plastik yang sudah dilipat Kinzy menjadi kecil agar mudah dibawa.

"Papa-nya baru pulang, kok malah ditinggal ngambil jambu?" Arthur melanjutkan gerakannya turun dari mobil.

"Kea sebenarnya mau nggak ikut, Pa. Kea dipaksa Aya sama Mama." Ternyata Keana masih mencoba untuk mundur.

Mendengar penuturan Keana, Arthur memberikan tatapan penuh tanya pada Kinzy. Yang dibalas gelengan serta kedipan oleh Kinzy. Maksud dari balasan Kinzy itu gak usah banyak nanya, nanti aku jelasin.

Arthur menganggukkan kepalanya.

"Kea gak ikut, Kea mau main sama Papa aja." Keana memberikan kantong plastik yang ia pegang sedari tadi pada si Sulung.

"Eh, kok gitu?" Ayana menyembunyikan kedua tangannya ke belakang untuk menolak uluran kantong plastik dari Keana.

"Papa bercanda, Kak. Kakak main aja sana, kalo di rumah mulu nanti Papa usir loh."

Ucapan Arthur barusan membuat Keana menarik kedua sudut bibirnya ke bawah.

"Udah sana, tadi Papa lihat anak tetangga baru itu udah nungguin di depan. Lihatin rumah kita mulu," ucap Arthur sambil mengusap kepala Keana.

"Tuh, udah ditungguin, Kak, sama temennya." Kinzy menambahkan.

"Kalo gitu Aya sama Kea main dulu, ya, Ma, Pa." Ayana jinjin sambil mengulurkan kedua tangannya pada Kinzy. Minta di cium dulu sebelum pergi. Setelah itu pindah ke Arthur. Gerakan Ayana tentunya juga diikuti oleh Keana.

"Nanti pulang bawain Papa jambunya, ya, Kak!" Biasa, nitip.

"AYAY KAPTEN!" Seru Ayana semangat sambil menghormat pada Arthur. Arthur ikut tegak dan hormat membalas Ayana. Setelah mendapatkan gerakan yang ia mau dari sang ayah, Ayana melirik Kinzy. Wakil kepala keluarga menghela napasnya, namun tetap mengikuti gerakan absurd ayah dan anak itu. "LAKSANAKAN!"

"LAKSANAKAN!" Balas Arthur tak kalah semangat kemudian menurunkan tangannya disusul oleh Ayana dan Kinzy.

"CANYAKAM!!!" Si Bungsu ternyata kepingin ikutan.

Si Kembar kini sudah keluar dari pagar. Mata Keana menyapu objek jalanan komplek. Matanya lantas membola ketika melihat anak laki-laki yang sedang berdiri di depan pagar rumahnya menatap ke arah mereka.

"Ya, Kea takut." Cicit Keana pada Ayana yang ternyata sudah berjalan lebih dulu mendekati anak laki-laki itu. "Ck, Aya, mah."

Merasa kosong, tidak ada yang mengikuti dari belakang, Ayana menghadap belakang untuk memastikan. "KEA, SINI!" Tangan anak itu bergerak dengan isyarat menyuruh Keana mendekat.

Sebelum mengikuti instruksi saudara kembarnya, Keana lebih dulu memastikan pergerakan anak laki-laki yang bernama Carrel itu. Ternyata anaknya sudah berjalan lebih dulu mendekati Ayana.

Jajar Genjang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang