Permohonan

841 40 7
                                    

Plak

______________________________

Perempuan itu menampar deven dengan tangan nya tanpa melihat wajah deven

Perempuan itu langsung berjalan melewati deven dan memasang topi kembali, tak lupa dengan kepala menunduk

Deven mengenali bentuk tubuh perempuan itu

"neth! "panggil deven

Deg

"gue bukan anneth" ucap perempuan itu dan bergegas pergi dari situ

Dengan cepat deven mencekal lengan perempuan itu

Banyak orang orang yang menatapi mereka berdua

"gue tau itu lo"ucap deven sembari melihat wajah anneth yang terlihat mata nya sudah seperti panda tapi masih terlihat cantik

Deven langsung memeluk anneth erat seolah olah tak ingin lepas dari pelukan nya

Air mata anneth langsung mengalir dengan jelas

Deven yang mengetahui mereka sedang di kelilingi orang banyak orang, deven memasang mata tajam dan sinis kepada orang orang yang melihat nya. Sehingga para penonton takut dengan mata deven,dan mereka langsung melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda

"pulang ya"ajak deven

"enggak"jawab Anneth

"plis pulang... "mohon deven

Anneth langsung melepaskan pelukkan antara dia dan deven

Dengan cepat anneth berlari kencang, berusaha menghindari deven

Deven yang melihat itu langsung mengejar anneth dengan kaki panjang nya

Akhirnya deven berhasil memeluk anneth dari belakang

"jangan pergi lagi"lirih deven

"gi-gimana dengan keluarga gue? " tanya anneth dengan air mata yang mengalir deras

"mereka nyariin elu"

"mereka marah sama gue? "tanya anneth dengan suara pilu

"gak, gak sama sekali. Karna ini murni salah gue" jawab Deven yang masih setia memeluk Anneth

"anterin pulang"lirih anneth lalu melepaskan pelukan antara nya dan deven

"ok"

Kini anneth sudah berada di depan pintu rumah paman nya, selama seminggu juga kriz tidur di rumah paman nya

Tok
Tok
Tok

"ada ap-"

Tanpa aba aba kriz langsung memeluk anneth dengan erat

"maafin adek" tangisan anneth pecah kembali

"jangan pergi lagi"ucap kriz

"lain kali kalau ada masalah jangan lari dari masalah, ntar tambah menyulitkan masalah" jelas kriz lalu menarik lengan anneth masuk dengan perlahan

Deven pun hanya mengikuti dari belakang

"jadi gimana? " tanya kriz pada paman nya

"nikahin anneth minggu depan! " tegas Rudi

"tapi om-" ucapan anneth terpotong Sama ucapan kriz

"dek.. Dia harus tanggung jawab" ucap kriz lembut

"ya tapi kan anneth nggak hamil" protes anneth

" mau hamil atau tidak dia harus tanggung jawab karena udah ambil kehormatan kamu" lagi lagi Rudi berbicara

Perasaan (End)  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang